Indonesia Positif

Jangan Sepelekan Flu saat Pandemi, Begini Penjelasan Dokter RSI Unisma

Kamis, 10 Juni 2021 - 08:08 | 36.26k
dr. Nikamtus Sholichah; dokter Poli Umum RSI Unisma Malang.
dr. Nikamtus Sholichah; dokter Poli Umum RSI Unisma Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Penyakit flu atau yang terkadang disebut sebagai penyakit influenza pasti sudah tidak asing bagi kita semua. Flu merupakan penyakit infeksi saluran nafas yang menyerang manusia tanpa mengenal umur, jenis kelamin, dan lainnya. dr Nikmatus Sholihah, dokter dari RSI Unisma menjelaskan tuntas soal flu.

Kasus influenza atau flu diprediksi meningkat saat beberapa negara mulai memasuki musim dingin atau pancaroba. Perubahan cuaca rentan menurunkan imun tubuh sehingga menyebabkan mudah terkena influenza. Hal ini disebut dapat semakin meningkatkan beban sistem kesehatan yang kini menghadapi pandemi virus Corona COVID-19, dikarenakan kemungkinan adanya infeksi ganda oleh flu dan COVID – 19 yang menyebabkan peningkatan penderita yang mengalami flu berat.

Influenza yang dikenal sebagai flu adalah penyakit pernapasan yang sangat menular dan disebabkan oleh virus influenza tipe A, B dan bisa juga C. Umumnya penyakit flu bisa sembuh dengan sendirinya dengan masa inkubasi rata- rata selama 2 – 4 hari. 

Walaupun ringan, penyakit ini tetap berbahaya untuk mereka yang berusia sangat muda dan orang dewasa dengan fungsi kardiopulmoner yang terbatas. Juga pasien yang berusia lanjut dengan penyakit ginjal kronik atau ganggugan metabolik endokrin. Serangan penyakit ini tercatat paling tinggi pada musim dingin di negara beriklim dingin dan pada waktu musim hujan di negara tropik.

Transmisi influenza saat ini mungkin juga telah terpengaruh oleh upaya protokol kesehatan yang diterapkan untuk menghadapi wabah COVID-19 atau pembatasan wilayah. Namun, penerapan protokol kesehatan dan pembatasan ini bisa beragam di tiap negara.

Ketika terjadi pelonggaran maka ada risiko transmisi influenza ikut meningkat Berdasarkan hal itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengingatkan pentingnya vaksin flu, memakai masker dan mempraktikkan jarak sosial yang juga merupakan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah penularan flu.

Flu akan membuat seseorang merasa demam dan sakit kepala. Kasus flu yang parah dapat menyebabkan pneumonia dengan pasien menunjukkan sesak napas, pernapasan cepat yang tidak biasa, sering terjadi pada anak-anak, dan kadang-kadang nyeri punggung atau dada.

Nikmatus solihah

Gejala COVID-19 agak menyerupai gejala flu, seperti demam tinggi, menggigil, batuk kering, dan lemas. Tapi yang membedakan Covid-19 dari flu adalah hilangnya penciuman yang membuat orang tidak dapat mencium bau. Ada 87 persen pasien dengan Covid-19 yang mengalami gejala tersebut. Gejala Covid-19 lainnya termasuk sakit tenggorokan, pilek, hidung mampet, muntah, diare, sesak napas, dan sakit perut. Selain itu, Covid-19 dapat menyebabkan penggumpalan darah yang berujung pada kerusakan organ termasuk otak, jantung, dan paru-paru.

Umumnya flu dapat sembuh dengan sendirinya. Langkah pengobatannya adalah istirahat yang cukup, banyak minum, serta menjaga tubuh agar tetap hangat. Disarankan bagi penderita untuk mengonsumsi obat penurun demam. Obat penurun demam juga dapat mengurangi gejala nyeri dan pegal dari flu. Penderita tidak dianjurkan mengonsumsi antibiotik karena obat ini berfungsi membunuh bakteri, sedangkan flu disebabkan oleh virus.

Untuk menghindari terkena penyakit flu, penting bagi kita untuk melakukan langkah – langkah pencegahan seperti dibawah ini:

1. Mencuci tangan setiap akan makan atau minum dan setelah bersentuhan dengan manusia, unggas atau binatang ternak lainnya.

2. Menjaga kesehatan badan dengan cukup tidur, olahraga, makan makanan yang bergizi serta pintar mengendalikan stress.

3. Belajar untuk lebih peka terhadap imunitas / ketahanan tubuh serta peka terhadap makanan / minuman yang sebaiknya dihindari.

4. Jauhi rokok dan alkohol karena zat – zat yang terkandung dalam rokok dan alkohol berpotensi menurunkan daya tahan tubuh.

5. Sebisa mungkin hindari melakukan kontak dengan penderita flu dengan cara mengurangi pergi ke tempat-tempat umum.

6. Bersihkan liang hidung setiap pulang dari bepergian. Bisa dengan menggunakan sabun sambil mengembus-embuskan udara hidung selama dibersihkan.

7. Jangan menutup bersin atau batuk dengan tangan. Jika ingin bersin, tutup dengan tisue lalu segera membuangnya.

8. Jangan sering – sering menyentuh muka. Virus flu bisa masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, maupun mulut.

9. Lakukan relaksasi atau santai. Ini dapat mengaktifkan sistem imunitas tubuh.

Jika terjadi gejala flu dan penyakit lainnya dapat segera menghubungi RSI Unisma Malang

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES