Peristiwa Internasional

Amerika Serikat Siap Menyumbang 500 Juta Vaksin ke Seluruh Dunia

Kamis, 10 Juni 2021 - 08:33 | 46.67k
Sebuah botol dan jarum suntik terlihat di depan logo Pfizer yang ditampilkan dalam ilustrasi ini yang diambil pada 11 Januari 2021. (FOTO: Reuters)
Sebuah botol dan jarum suntik terlihat di depan logo Pfizer yang ditampilkan dalam ilustrasi ini yang diambil pada 11 Januari 2021. (FOTO: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintahan Joe Biden berencana  menyumbangkan 500 juta dosis vaksin virus corona Pfizer (PFE.N) ke hampir 100 negara selama dua tahun ke depan, tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters, Rabu (9/6/2021).

"Amerika Serikat kemungkinan akan mendistribusikan 200 juta vaksin tahun ini dan 300 juta lagi pada paruh pertama tahun depan ke 92 negara berpenghasilan rendah dan Uni Afrika," kata mereka.

Dilansir Reuters, donasi itu akan dilewatkan program vaksin COVAX yang mendistribusikan suntikan Covid-19 ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Program ini akan dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO dan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI). GAVI tidak menanggapi permintaan komentar.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden akan mengumumkan kesepakatan itu pada pertemuan Kelompok Tujuh negara-negara terkaya di dunia di Inggris, Kamis (10/6/2021).

"Kesepakatan itu telah dibahas selama empat minggu terakhir oleh koordinator respons Covid-19 Gedung Putih, Jeff Zients dan tim gugus tugas virus corona," kata salah satu sumber.

CNBC melaporkan pada hari Rabu bahwa Amerika Serikat juga berbicara dengan Moderna Inc tentang pembelian beberapa vaksin untuk disumbangkan ke negara lain.

Gedung Putih dan Pfizer menolak berkomentar. Moderna juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Presiden Amerika Serikat mengatakan kepada wartawan sebelum menaiki Air Force One menuju Inggris, bahwa ia memiliki strategi vaksin global dan akan mengumumkannya tetapi tidak memberikan rincian.

Gedung Putih berada di bawah tekanan yang meningkat untuk meningkatkan sumbangan suntikan Covid-19 ke negara lain.

Amerika Serikat telah memberikan setidaknya satu suntikan untuk sekitar 64% dari populasi orang dewasa dan telah mulai memvaksinasi remaja, sementara negara-negara lain seperti Brasil dan India sedang berjuang untuk mendapatkan dosis yang sangat dibutuhkan.

"Tindakan ini mengirimkan pesan yang sangat kuat tentang komitmen Amerika untuk membantu dunia memerangi pandemi ini," kata Tom Hart, penjabat kepala eksekutif The ONE Campaign, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem dan penyakit yang dapat dicegah pada tahun 2030.

Pemerintah juga menggunakan pasokan vaksin Amerika Serikat sebagai alat untuk melawan diplomasi vaksin China dan Rusia.

Pemerintahan Biden mengatakan, akan membagikan 80 juta dosis vaksin di seluruh dunia pada akhir Juni. Gedung Putih awal tahun ini juga menjanjikan $4 miliar kepada COVAX dan mendesak negara-negara lain untuk meningkatkan donasi juga.

Pfizer mengatakan mereka mengharapkan untuk menghasilkan sebanyak 3 miliar tembakan COVID-19 pada tahun 2021 dan lebih dari 4 miliar tahun depan.

The New York Times melaporkan, bahwa Amerika Serikat akan membeli dosis dengan harga "nirlaba", mengutip orang-orang yang mengetahui kesepakatan itu. Mereka juga melaporkan bahwa CEO Pfizer, Albert Bourla akan menemani Biden selama pengumuman tersebut.

Perjanjian tersebut merupakan tambahan dari 300 juta vaksin yang telah dibeli Amerika Serikat dari Pfizer dan menjadikan jumlah total vaksin Pfizer/BioNTech yang dibeli oleh Amerika Serikat menjadi 800 juta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES