Pemerintahan

Bupati Hendy Siswanto Ajak Perguruan Silat di Jember Harmonis

Rabu, 09 Juni 2021 - 22:53 | 27.51k
Bupati Jember Hendy Siswanto (tengah) usai Kesepakatan Bersama Perguruan Pencak Silat Se-kabupaten Jember. (FOTO: Arip Ripaldi/TIMES Indonesia)
Bupati Jember Hendy Siswanto (tengah) usai Kesepakatan Bersama Perguruan Pencak Silat Se-kabupaten Jember. (FOTO: Arip Ripaldi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Bupati Jember Hendy Siswanto membuat kesepakatan dengan 30 Perguruan Pencak Silat se-kabupaten Jember.

Kesepakatan tersebut dibuat di Pendapa Wahyawibawagraha, Rabu (9/6/2021). 

"Semua pencak silat di Kabupaten Jember yang terdiri dari 30 perguruan, semua hebat. Tidak ada yang tidak hebat. Semua bagus, ditunjukkan pada hari ini. Mari kita bersama-sama dan komitmen sudah ada kesepakatan ini sudah terjalin di sini tidak ada tekanan dari siapapun. Mari kita wujudkan dengan kedamaian di kabupaten Jember ini," kata Hendy.

Kesepakatan yang dimaksud terkait dengan keharmonisan antar-perguruan silat yang belakangan sempat retak oleh tindakan sejumlah oknum pesilat yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu, Hendy juga mengajak seluruh perguruan untuk ikut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurutnya, dalam setiap persoalan pasti terdapat hikmah. 

"Hikmahnya, di tahun depan insyaallah kita menjadi tuan rumah Porprov. Jadi, sekalian pada hari ini, sekalian punya niat yang baik, sekalian untuk kita bertemu semua teman-teman perguruan pencak silat, ini untuk kita kolaborasikan," ujarnya.

Hendy juga berencana akan menggelar kejuaraan silat yang akan diikuti oleh seluruh perguruan pencak silat yang ada di Jember untuk sebelum Porprov 2022.

"Mari kita bikin kompetisi sendiri. Kita pilih teman-teman yang terbaik untuk bersama-sama menjadi juara umum Porprov 2022," ucap dia.

Sementara itu, terkait persoalan adanya sejumlah tugu perguruan yang dinilai meresahkan, akan dibahas di kemudian hari.

"Tugu yang ada sekarang tentunya akan kami bahas di kemudian hari, dari sisi manfaat tugu yang ada, apakah akan ditertibkan atau dibiarkan seperti itu," imbuhnya.

"Kuncinya bukan tugu sebenarnya, kuncinya kita ini bersama dan rukun, itu saja," lanjutnya dengan tegas. 

Kendati demikian, Hendy meminta agar pembangunan tugu tetap mengedepankan aturan.

"Tentunya pemerintah ini ada aturannya, dalam penggunaan lahan-lahan juga ada aturannya, lahan siapapun tidak boleh dipakai sembarangan, kita harus baik-baik. Jangan sampai itu ada tanah milik orang lain dipakai untuk bangun tugu, yang ada malah menimbulkan komplain sama kita," imbuh Hendy Siswanto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES