Peristiwa Nasional

UNICEF Ajak Warga Madura Pakai Masker dan Mau Divaksin

Rabu, 09 Juni 2021 - 19:19 | 55.38k
Ermi Ndoen, Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Surabaya saat ditemui di kantornya. (FOTO: Ammar Ramzi/Times Indonesia)
Ermi Ndoen, Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Surabaya saat ditemui di kantornya. (FOTO: Ammar Ramzi/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Melonjaknya kasus Covid-19 di pulau Madura beberapa hari terakhir membuat lembaga dunia, UNICEF (United Nations Children's Fund) mengajak warga Pulau Garam agar memulai kebiasaan baru memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Lembaga yang langsung berada di bawah PBB itu juga diberi mandat untuk aktif menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan sekaligus upaya vaksinasi sebagai langkah percepatan pembentukan daya tahan tubuh masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

"Menyikapi peningkatan kasus Covid-19 di daerah Bangkalan dan sekitarnya ada dua hal yang harus kita perhatikan dari sisi masyarakat yakni penerapan protokol 3 M dan vaksinasi," ungkap Ermi Ndoen, Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Surabaya kepada TIMES Indonesia.

Sejak empat hari lalu, (5/6/2021) Pemerintah Kabupaten Bangkalan bersama Pemerintah Kota Surabaya dan Pemprov Jatim telah berupaya menekan laju penyebaran Covid-19 yang merebak di pulau Madura dengan melakukan penyekatan dan tes massal di titik-titik perbatasan.

PSBB SUrabayaPengendara yang melintas di jembatan Suramadu diarahkan untuk menjalani tes rapid antigen. (FOTO: Adhitya Hendra/Times Indonesia)

Bahkan kemarin, Selasa (8/6/2021) pemerintah pusat yang diwakili Menteri Kesehatan dan Kepala BNPB telah memantau langsung upaya pemutusan mata rantai Covid-19 di Bangkalan-Surabaya.

Langkah berikutnya yang tak kalah penting menurut Ermi adalah menggenjot vaksinasi seluas-luasnya.

"Vaksinasi yang baik kalau kita bisa mencapai minimal 70% dari kelompok masyarakat, sehingga tercipta kekebalan komunitas," katanya.

Vaksinasi di Bangkalan perlu dikebut

Berdasarkan data Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) per 7 Juni 2021, capaian vaksinasi tahap pertama di Kabupaten Bangkalan dari target sasaran adalah sejumlah 95.784 orang meliputi SDM Kesehatan, lansia, dan petugas publik.

Dari angka tersebut, baru terealisasi 28.268 orang atau sebesar 29,51 persen. Sedangkan vaksinasi tahap kedua hanya 22.444 orang yang kembali menjalani vaksinasi atau sekitar 23,43 persen saja. 

Rinciannya, SDM Kesehatan dari target tahap pertama vaksinasi 3429 orang, tervaksinasi 3.611 orang (105, 31 persen). Lansia dari 52.460 orang baru tervaksinasi 1.558 (2,96 persen). Sementara petugas publik 39.715 baru tervaksinasi 23.099 (58,16 persen).

Kemudian pada vaksinasi tahap kedua, SDM Nakes yang tervaksinasi sejumlah 3.430 (100, 03 persen), lansia sejumlah 673 (1, 28 persen), dan petugas publik 18.341 orang (46, 18 persen). 

Data di atas menunjukkan bahwa kelompok usia lanjut di Bangkalan masih memiliki angka yang rendah dalam vaksinasi. Padahal mereka kelompok paling rentan terpapar virus Covid-19.

ntigen

"Maka dari itu sangat diimbau agar semua masyarakat membantu peningkatan cakupan vaksinasi, utamanya di tingkat usia lanjut," ucapnya.

UNICEF bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa dan Kabupaten Bangkalan berusaha agar upaya vaksinasi ini dapat menyasar seluruh lapisan masyarakat terutama kelompok usia lanjut.

Peristiwa yang terjadi di Bangkalan Madura ini, kata Ermi, hendaknya menjadi pembelajaran bagi siapa pun bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar. Maka dari itu UNICEF mengajak agar masyarakat mau beriringan dengan upaya pemerintah dalam menekan laju penyebaran Covid-19.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES