Peristiwa Nasional

PBB: Pasukan Keamanan Myanmar Membabi Buta, 100 Ribu Orang di Kayah Mengungsi

Rabu, 09 Juni 2021 - 17:31 | 28.47k
Para pengungsi Myanmar yang sempat memasuki wilayah Thailand setelah menyeberangi Sungai Salween dengan perahu. (FOTO: Reuters)
Para pengungsi Myanmar yang sempat memasuki wilayah Thailand setelah menyeberangi Sungai Salween dengan perahu. (FOTO: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kantor PBB di Myanmar menyebutkan, hampir 100.000 orang lokal, termasuk perempuan dan anak-anak, di Negara Bagian Kayah di Myanmar tenggara telah mengungsi akibat serangan membabi buta baru-baru ini oleh pasukan keamanan terhadap wilayah sipil.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Selasa, seperti dilansir The Irrawaddy, PBB Myanmar menyatakan,  pihaknya prihatin dengan situasi keamanan dan kemanusiaan yang memburuk dengan cepat di Negara Bagian Kayah dan daerah lain di Myanmar tenggara.

Itu karena banyak dari pengungsi saat ini mencari keselamatan di komunitas tuan rumah dan hutan di seluruh negara bagian dan selatan, serta bagian dari Negara Bagian Shan yang bertetangga.

"Krisis ini bisa mendorong orang untuk melintasi perbatasan internasional mencari keselamatan, seperti yang sudah terlihat di bagian lain negara itu," katanya.

Negara Bagian Kayah telah diwarnai pertempuran antara pasukan rezim Myanmar dan kelompok perlawanan gerilya sipil lokal yang menentang kekuasaan militer sejak bulan lalu.

Kedua belah pihak telah menderita korban dalam baku tembak sporadis. Sebagai tanggapan, tentara junta telah menyerbu dan menembaki daerah sipil, mengamuk melalui tempat tinggal dan bangunan keagamaan dan memaksa warga sipil setempat bersembunyi di hutan terdekat.

Sejak militer melancarkan kudeta pada Februari, Myanmar telah terjerumus ke dalam kekacauan karena kerusuhan sipil meletus melawan rezim tersebut.

Lebih dari empat bulan, junta militer telah menghadapi oposisi nasional, termasuk perlawanan bersenjata gaya gerilya di beberapa daerah termasuk di Negara Bagian Kayah.

Orang-orang di daerah yang dilanda konflik dan di tempat lain sangat membutuhkan makanan, air, tempat tinggal dan akses perawatan kesehatan.

PBB meminta pasukan keamanan rezim untuk mengizinkan perjalanan yang aman dari pasokan dan personel kemanusiaan dan untuk memfasilitasi pemberian langsung bantuan oleh PBB dan mitranya kepada semua yang membutuhkan di Kayah, serta negara bagian dan wilayah lain di seluruh negeri, dimana ada kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.

Dikatakan PBB, bahwa ketidakamanan yang sedang berlangsung, pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh pasukan keamanan Myanmar, dan kondisi jalan yang buruk, bagaimanapun, menunda pengiriman pasokan ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES