Indonesia Positif

Atasi Stunting, Komisi IV DPR RI Ajak Masyarakat Banyuasin Gemar Ikan

Rabu, 09 Juni 2021 - 16:14 | 32.18k
Kampanye Gemar IKAN Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia bersama Kementrian Kelautan dan Perikanan di Banyuasin (Foto: FK for TIMES Indonesia)
Kampanye Gemar IKAN Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia bersama Kementrian Kelautan dan Perikanan di Banyuasin (Foto: FK for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUASIN – Masih tingginya kasus stunting di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan menjadi perhatian Komisi IV DPR RI.

Untuk mengatasi hal ini melalui program kemitraan Komisi VI DPR RI bersama Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) melaksanakan kegiatan Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemar Ikan) di Kabupaten Banyuasin, Rabu (9/6/2021).

Menurut Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia, Ikan sebagai salah satu sumber protein yang murah dibandingkan dengan daging harus menjadi hidangan prioritas mulai dari sekarang.

Kampanye Gemar IKAN 3

"Ikan dapat diolah menjadi menu hidangan yang menarik seperti sosis, bakso, nugget, dan abon ikan,"ujar Kiki sapaan akrab Riezky Aprilia.

Politisi PDIP Dapil Sumsel 1 ini menjelaskan sudah menjadi tanggungjawab bersama untuk memberikan hak bagi anak.

"Salah satunya dengan memberikan asupan gizi seimbang dan cukup, agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi generasi emas yang sehat dan cerdas untuk membangun bangsa, dan khususnya Kabupaten Banyuasin dimasa yang akan datang," katanya.

Sementara itu, Direktur Sistem Logistik Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Innes Rahmania dalam sambutanya mengatakan saat ini Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi di masyarakat yaitu stunting.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (2018) kasus stunting di Indonesia mencapai 30,8% atau 1 dari 3 Balita di Indonesia mengalami gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis.

"Walaupun angka stunting nasional pada tahun 2019 turun menjadi 27,67 persen namun masih diatas batas toleransi yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 20 persen," ungkap Innes.

Lanjutnya, kekurangan gizi kronis ini tidak hanya berdampak terhadap gagal tumbuh secara fisik, tetapi juga menghambat perkembangan otak yang nantinya mengganggu kemampuan kognitif dan motorik anak.

"Ikan sebagai sumber pangan sangat tepat untuk mendukung program perbaikan gizi masyarakat dan penanganan stunting. karena ikan merupakan sumber protein yang memiliki beragam keunggulan dibanding produk hewani lainnya,"ujarnya.

Informasi yang dihimpun, ikan mengandung asam lemak omega 3 tinggi yang baik untuk perkembangan mata dan otak mendukung tumbuh-kembang anak.

Kemudian, mengandung komposisi asam amino lengkap dan mudah dicerna serta diserap tubuh, dan Menjadi sumber vitamin D, Kalsium dan vitamin B12 untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang

"Saya berharap seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat Kabupaten Banyuasin dapat berperan aktif dalam mencegah stunting dan menyukseskan Program Gemarikan dengan mengajak masyarakat untuk mengonsumsi ikan, serta berperan dalam usaha di bidang perikanan," kata Direktur Sistem Logistik Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Innes Rahmania. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES