Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Rasa

Minggu, 06 Juni 2021 - 08:15 | 23.93k
Noor Shodiq Askandar.
Noor Shodiq Askandar.

TIMESINDONESIA, MALANG – Sahabat ngopi pagi, menarik menyimak ucapan sayyidina Ali r.a tentang kebenaran dan kesalahan. Orang yang mencintaimu takkan membicarakan kesalahanmu, dan orang yang membencimu takkan membicarakan kebenaranmu, begitu kalimaat dari Sayyidina Ali r.a. Kalimat pendek yang bermakna dalam, bahwa kebenaran dan kesalahan dalam sudut pandang manusia tak selalu sama, apabila dikaitkan dengan perasaan, dikaitkan dengan nafsu, dikaitkan kepada kelompok, dan sejenisnya

Bagi orang yang cara berfikirnya sudah dipengaruhi oleh hal tersebut, seringkali kebenaran itu lebih diukur dari rasa, kepentingan, dan lain lain. Jika sesuatu terucap dari kelompoknya atau orang yang dicintainya, seakan akan sudah menjadi kebenaran mutlak dan harus didukung sepenuh jiwa dan raga.  Bahkan jika perlu dibela dan dipertahankan mati matian, sampai titik darah penghabisan.

Begitu juga orang yang dipenuhi rasa kebencian, akan melihat setiap yang dilakukan oleh orang yang tidak disenanginya sebagai sebuah kesalahan yang harus dilawan. Tidak peduli bahwa sebetulnya ada banyak manfaat.

Begitulah jika rasa, nafsu, dan persepsi telah menjadi satu dalam melihat dan menilai apa yang dilakukan oleh orang lain. Obyektivitas akan dikalahkan oleh subyektivitas yang buta, sehingga menjadi tidak netral dalam penilaian atas apa yang dilakukan oleh orang lain. Kebenaran dan kesalahan menjadi bias, karena tidak menggunakan ukuran standar. Akan tetapi menjadikan perasaan dan persepsi menjadi lebih dominan.

Jika ini yang terus terjadi, maka pertentangan ini tidak akan dapat diselesaikan. Masing masing kubu akan terus bertahan sesuai dengan apa yang dipersepsikan, walaupun tidak didukung oleh data yang valid. Yang kemudian muncul dalam pikiran adalah bagaimana mempertahankan apa yang dianggap sebagai kebenaran. Di sisi yang lain, bagi penentangnya melawan akan dianggap sebagai bagian dari perjuangan menentang ketidakbenaran dan ketidakadilan.

Akhir kata, rasa dan persepsi itu memang penting. Tetapi bukan satu satunya alat untuk membuat penilaian terhadap seseorang atau keadaan. Semua juga harus didukung oleh fakta, agar penilain itu menjadi lebih netral dan sempurna. Masing masing orang pasti punya sisi kebenaran, tetapi juga pasti ada sisi dimana orang berbuat kesalahan. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ???

*) Oleh : Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

__________

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES