Pendidikan

UFO 2021 Gagas Modul Pembelajaran bagi Siswa SD di Daerah Terpencil dan Tertinggal

Selasa, 08 Juni 2021 - 13:58 | 28.29k
Modul Pembelajaran dari gagasan UFO 2021 untuk anak SD tertinggal dan terpencil (Foto: Humas UK Petra)
Modul Pembelajaran dari gagasan UFO 2021 untuk anak SD tertinggal dan terpencil (Foto: Humas UK Petra)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UK Petra dan Universitas Surabaya (Ubaya) saling berkolaborasi usung kegiatan bertajuk United for Others (UFO 2021). Untuk menggagas modul mengenai mitigasi bencana serta penanggulan bencana berupa komik untuk siswa SD.

“Mengambil tema  Enlight: Extending the Length of Touch, kami berharap peserta dapat lebih peduli terhadap peningkatan pemerataan pendidikan dan edukasi bencana alam di Indonesia,” urai Samuel Christian selaku Ketua Panitia UFO dari Mahasiswa Program Finance and Investment, Senin (7/6/2021).

Tahun ini, kegiatan UFO diikuti oleh 168 mahasiswa berbagai program/program studi dari UK Petra dan Ubaya. Dibagi menjadi dua sektor yaitu sektor seni dan pendidikan, peserta sektor seni harus membuat komic strip mengenai mitigasi bencana alam serta penanggulangan bencana alam di Indonesia.

Sedangkan peserta sektor pendidikan harus membuat modul pembelajaran IPA dan matematika sederhana.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari tiga orang mahasiswa, Samuel menambahkan nantinya modul pembelajaran dan comic strip yang sudah jadi ini akan dicetak untuk modul IPA sejumlah 350 eksemplar, modul Matematika sejumlah 350 eksemplar dan sektor Seni (comic strip) sejumlah 280 eksemplar.

Komik tersebut  akan dibagikan ke 70 titik wilayah terdepan,terpencil dan tertinggal di Indonesia secara gratis dan sekarang dalam proses pencetakan dan diperkirakan selesai akhir bulan Juli.

UFO-2021-2.jpg

“Kini kami sedang proses percetakan dan rencananya akan selesai akhir bulan ini. Kemudian akan didistribusikan kurang lebih ke 3500 anak-anak SD. Kami tak sendiri, kami bekerja sama dengan Yayasan Tangan Pengharapan, Athaya Widyanata Indonesia, Kelompok Studi Psikologi Bencana (KSPB) Ubaya dan Habibat for Humanity Indonesia untuk proses ini.”, tambah Samuel.

Sebelum para mahasiswa mengerjakan modul ini, para peserta sejak bulan April 2021 harus mengikuti kegiatan Technical Meeting dan workshop terlebih dahulu melalui zoom. Gunanya agar para peserta memahami cara membuat modul ini.

Modul IPA membahas secara umum mulai dari anggota tubuh manusia, jenis-jenis hewan, jenis tumbuhan, lingkungan hingga pemanfaatan Sumber Daya Alam.

Sedangkan modul matematika berisi mulai dari pembahasan perkalian, pengurangan, pembagian, operasi hitung campuran, bilangan desimal, aplikasi   persen dan lain-lain. Sektor seni menghasilkan dua modul yaitu volume 1 dan volume 2 yang dipenuhi dengan cerita gambar yang berwarna dan menarik perhatian.

Luasnya Indonesia dan tidak meratanya sisi teknologi serta infrastruktur inilah yang membuat program ini dijalankan. “Semoga dengan memberikan yang kami pelajari saat di bangku kuliah ini bisa membuat anak-anak Indonesia semakin mudah mengakses pendidikan," kata Samuel. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES