Pemerintahan

Rapat bersama Gubernur, di Cilacap Anggaran Rp 100 Miliar Non Covid Digeser

Selasa, 08 Juni 2021 - 12:07 | 29.92k
Kepala Dinkes dr Pramesti Griana Dewi memberikan paparan terkini kondisi Covid-19 di Cilacap. (Foto: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
Kepala Dinkes dr Pramesti Griana Dewi memberikan paparan terkini kondisi Covid-19 di Cilacap. (Foto: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CILACAP – Rapat evaluasi penanganan covid-19 di Jawa Tengah dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo melalui video conference dari ruang rapat Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng dan dihadiri delapan bupati/wali kota se-Jawa Tengah yang masuk zona merah, Senin (7/6/2021) siang hingga sore kemarin.

Di Cilacap, rapat digelar di Ruang Prasandha Kantor Bupati Cilacap.

Rapat diawali pemaparan situasi dan kondisi pandemi covid-19 di masing-masing kabupaten/kota saat ini.

Delapan kabupaten/kota yang masuk zona merah diantaranya Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Jepara, Sragen, Kabupaten Tegal, dan Brebes.

Kepala Dinkes dr Pramesti Griana Dewi bForkopimda Cilacap mendengarkan penjelasan Gubernur Ganjar Pranowo tentang kondisi Covid-19 di Jawa Tengah. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia) 

Khusus untuk delapan daerah zona merah itu, Ganjar memerintahkan semuanya menambah kapasitas tempat tidur, baik ICU maupun isolasi.  Tempat isolasi terpusat harus segera disiapkan, bisa di hotel, wisma, bahkan kalau perlu bisa menggunakan gedung sekolah.

"Kalau tidak bisa, segera koordinasi dengan kami, karena kami memiliki sejumlah tempat isolasi terpusat yang siap. Tak hanya di kabupaten/kota, saya minta kades/lurah kembali aktifkan Jogo Tonggo. Siapkan juga tempat-tempat isolasi terpusat di desa untuk menangani ini," katanya.

Gubernur juga meminta operasi yustisi ditingkatkan di delapan daerah itu. Tempat-tempat keramaian harus diperketat, bahkan jika diperlukan harus ditutup.

"Tempat wisata, mall, pasar, restoran, semuanya diperketat. Kalau tidak bisa diatur, tutup," ujarnya.

Ganjar juga meminta delapan daerah zona merah itu untuk menggenjot vaksinasi. Kementerian Kesehatan telah siap menambah stok vaksin di delapan daerah zona merah itu untuk menanggulangi potensi penyebaran covid-19. 

Untuk Kudus, Menkes sudah mengirimkan 50 ribu dosis vaksin, sementara untuk tujuh kabupaten/kota zona merah lainnya, segera dikirimkan 25 ribu dosis vaksin.

"Saya minta vaksinasi digenjot, karena menurut data, dari delapan kabupaten/kota yang sekarang masuk zona merah itu, hanya Demak yang vaksinasinya cukup tinggi. Tujuh lainnya masih rendah. Maka saya minta dipercepat, cari lansia sebagai prioritas vaksinasi," tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan angka kesembuhan Cilacap ada di posisi ketujuh dari atas dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

"Kita masih cukup baik penanganan kasus covid-19 kalau kesembuhannya tinggi dan kematiannya rendah. Berarti Pak Direktur RSUD (dr Ichlas Riyanto) itu yang sukses," ujar Pramesti.

Terkait klaster yang masih aktif untuk saat ini adalah klaster keluarga 76, nakes di RS tinggal 2 orang alhamdulillah, nakes puskesmas 8, klaster rewang hajatan 11, klaster kantor 18, dan klaster takziyah.

Tentang perangkat desa yang terkena ada di Desa Panibang,  Kecamatan Cimanggu, itu kepala desa dan kebetulan ada acara keluarga yaitu lamaran. Juga perangkat desa yang lain terkena dan ketika di-tracing ternyata anggota keluarga ada 16 orang.

Di Desa Palugon, Kecamatan Wanareja ada hajatan dan satu tamu dari Bandung bergejala dan ternyata positif, dirawat di RSUD Majenang dan akhirnya meninggal dunia.

"Ini menular pada keluarga yang lain dan tamu yang lain sebanyak 15 orang," jelas Pramesti.

Untuk ABK MV Hilma Bulker saat ini nol kasus, tidak ada lagi yang dirawat di RSUD Cilacap. Yang satu meninggal waktu itu, yang sembuh 13.

Mengenai rapat evaluasi, Pramesti menjelaskan tadi Gubernur lebih banyak memprioritaskan delapan kabupaten yang masuk zona merah. Cilacap masih zona oranye. Namun demikian Cilacap mengikuti arahan gubernur untuk tetap meningkatkan tracing, testing, treatment.

Kepala Dinkes dr Pramesti Griana Dewi cForkopimda Cilacap mendengarkan penjelasan Gubernur Ganjar Pranowo tentang kondisi Covid-19 di Jawa Tengah. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia) 

"Kita tetap tingkatkan lagi. Setiap ada kasus positif harus di-tracing dulu, kemudian melakukan tes kemudian isolasi, kita tingkatkan-lah," ucapnya..

Cilacap kini ada 695 kasus positif, namun tidak masuk zona merah karena penilaiannya dari beberapa kriteria. Tidak hanya dari jumlah kasus aktif, tetapi juga angka kesembuhannya, angka kematian, jumlah positif yang dirawat di RS, jumlah testingnya, jumlah tempat tidur yang dipakai, jumlah ventilator yang terpakai, jumlah APD yang digunakan, cukup banyak elemen untuk penilaian.

"Cilacap sementara ini tidak masuk zona merah," ucapnya.

Salah satu yang kelihatan ada peningkatan yaitu di tempat hajatan, takziyah. Maka untuk mendisiplinkan lagi protokol kesehatan di masyarakat yang sudah mulai agak kendor di tempat perayaan.

"Sebetulnya sudah ada aturannya harus sekian persen tapi kan tidak dilaksanakan, itu yang harus dikuatkan lagi," ungkap Pramesti.

Sekda Cilacap Farid Ma'ruf menambahkan, di bidang keuangan sesuai surat Menteri Keuangan RI harus ada pergeseran anggaran ke penanganan covid dan vaksin.

Di Cilacap ada Rp 100 miliar dari kegiatan-kegiatan yang bukan penanganan covid dan vaksin kita paprasi, sehingga ada Rp 90 miliar yang kita geser ke penanganan covid dan vaksin. Di Dinkes saat ini ada Rp 90 miliar, disamping untuk sarana dan prasarana juga untuk honor tenaga kesehatan.

Baik itu yang menangani covid maupun mengadakan penyuntikan bagi peserta yang divaksin. "Sehingga semuanya tersedot ke situ dan belanja tidak terduga kita anggarkan Rp 5,5 miliar," kata Farid.

Untuk isolasi terpusat, imbuh Farid, kita punya gedung olahraga yang di dekat stadion, bulutangkis indoor, ada tenis indoor, dan gedung bulutangkis yang di Jalan Rinjani. Kita tidak perlu pakai tenda tapi tinggal menyeket saja.

Dalam hal antisipasi lonjakan covid, kita sudah punya tempat-tempat alternatif. Kita selalu berdoa, mudah-mudahan tidak terjadi di Cilacap.

Karena itu Forkopimda kompak, OPD-nya juga kompak, tidak pernah lelah dan mengeluh. Ini demi kita semua.

Sekda lantas men-stressing bahwa hajatan di kita sangat marak, sehingga ada klaster lamaran juga. Sehingga nantinya ada surat edaran ke masing-masing camat untuk sementara hajatan ditiadakan dulu.

"Kalau ada nikahan ya di KUA atau masjid dengan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.

Disinggung tentang rapat, Farid mengatakan, prioritas untuk percepatan penanganan covid, kita hanya mengikuti evaluasi dari provinsi.

Alhamdulillah Cilacap tidak termasuk delapan kabupaten/kota yang zona merah. Tapi kita menjaga agar covid ini tidak seperti terjadi di Kudus.

"Kemudian ada surat edaran dari bupati agar hajatan tidak perlu menggelar resepsi dan nikahan supaya di KUA atau masjid terdekat. Dalam minggu ini Pak Bupati segera meluncur ke wilayah-wilayah," tandas Sekda Cilacap Farid Ma'ruf. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES