Politik

Demokrat Temui Golkar Jatim, Sarmuji: Koalisi Permanen Dukung Khofifah Sampai 2024 

Selasa, 08 Juni 2021 - 10:42 | 28.02k
(ki-ka) Plt Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Bayu Airlangga, Plt Ketua Demokrat Jatim Emil Dardak dan Ketua Golkar Jatim M Sarmuji usai pertemuan, Senin (7/6/2021) malam.(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
(ki-ka) Plt Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Bayu Airlangga, Plt Ketua Demokrat Jatim Emil Dardak dan Ketua Golkar Jatim M Sarmuji usai pertemuan, Senin (7/6/2021) malam.(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Plt Ketua Partai Demokrat Jatim, Emil Dardak bertemu jajaran Pengurus DPD Partai Golkar Jatim di Kantor Golkar Jatim, Surabaya, Senin (7/6/2021) malam. 

Emil datang bersama Plt Sekretaris Bayu Airlangga dan Plt Bendahara Demokrat Jatim Sri Subiati. Kedatangan rombongan disambut hangat oleh Ketua Partai Golkar Jatim, M Sarmuji. Dia mengatakan, kunjungan Demokrat merupakan kunjungan persahabatan dan bentuk kolaborasi. 

"Ada canda, tawa, suasana persahabatannya kental sekali. Tentu karena kita sadar sebagai partai politik sebenarnya kita harus bekerja sama juga tidak selalu kompetisi," kata Sarmuji. 

golkar bPertemuan jajaran Partai Demokrat Jatim dan Golkar Jatim, Senin (7/6/2021).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Tetapi harus ada kolaborasi-kolaborasi di dalamnya," tambah Sarmuji.

Kolaborasi pertama, sebut Sarmuji, adalah upaya meningkatkan citra partai politik di mata masyarakat. 

"Masyarakat tidak boleh apatis, juga tidak boleh memusuhi partai politik hanya karena citra partai politiknya tidak baik. Kita sepakat bagaimana kita memperbaiki citra partai politik," ujarnya. 

Kedua, lanjut Sarmuji, kolaborasi ini sebagai solidaritas partai pendukung pemerintahan provinsi dalam hal ini kepemimpinan Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Dardak. 

"Kita sepakat meningkatkan kerja sama bagaimana memberikan yang terbaik untuk Jatim, sekaligus kita punya komitmen yang kuat untuk mengawal Ibu Khofifah dan Emil Dardak sampai selesai masa jabatan dengan baik," imbuhnya. 

Karena, Khofifah dan Emil dinilai memiliki prestasi yang baik dan bisa membangun Jatim menuju provinsi yang lebih maju dan lebih sejahtera. 

"Ketiga, sebagai partai politik tentu kita harus bekerja sama dalam banyak momentum-momentum politik berikutnya," tandas Sarmuji.

Momentum tersebut antara lain menyambut pesta demokrasi lima tahunan Pilpres 2024 mendatang. Namun demikian, Sarmuji belum bisa meraba apakah koalisi yang telah terjalin sebelumnya bakal berlanjut ke depan. 

"Kita tidak tahu bagaimana nanti komunikasi di urusan Pilpres, pasti ada saatnya. Tetapi rintisan kerja sama ini akan sangat menentukan, mau nanti kita satu koalisi atau tidak koalisi tetapi hubungan sesama partai politik tetap kita jaga sebaik-baiknya," jelasnya lagi.

Lantas, apakah ini langkah koalisi permanen sampai 2024? Sebab, jika dirunut ke belakang, Partai Demokrat dan Golkar adalah dua partai pengusung Khofifah dalam Pilgub 2018 lalu. Menanggapi hal itu, Sarmuji enggan memastikan.

"Koalisi permanen mendukung Bu Khofifah ya sampai 2024. Selanjutnya masih banyak sekali kemungkinan," ujarnya seraya tersenyum.

Menurut Sarmuji, langkah Khofifah masih terbuka lebar. Bisa jadi mencalonkan diri kembali di Pilgub. Atau bahkan muncul sosok-sosok baru yang tak kalah hebat.

"Masih ada Bu Khofifah yang bisa jadi mencalonkan diri lagi, masih ada orang-orang yang baik-baik yang bisa dicalonkan untuk memimpin Jatim. Belanda masih jauh," jawab Sarmuji. 

golkar cJajaran Partai Demokrat Jatim bersama Golkar Jatim foto bersama usai pertemuan, Senin (7/6/2021) malam.(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Sementara melihat cuaca menjelang Pilpres, santer terdengar jika Khofifah berambisi maju ke jalur nasional. Bagi Sarmuji, hal itu adalah kabar bagus. Apalagi jika Khofifah mau menjadi pendamping Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

"Ya monggo, bagus saja. Kalau Bu Khofifah misal jadi Wapresnya Pak Airlangga kita senang-senang saja, kan begitu? Kita juga bangga kalau ada Gubernur Jatim kemudian menjadi wakilnya Ketum Golkar berpasangan sebagai presiden dan wakil presiden kan boleh," ujar Sarmuji dengan gaya santainya. 

Apakah ini menunjukkan Golkar semakin mendorong Khofifah ke Pilpres? 

"Ah, enggak.. ya itu tergantung Bu Khofifahnya," ucapnya.

Sementara menanggapi kemungkinan berpasangan antar petinggi partai, Airlangga-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2024, Sarmuji menjawab situasi politik cukup cair.

"Sebenarnya kombinasi-kombinasi itu masih sangat cair, belum ada kombinasi yang semi permanen aja belum ada. Nanti selebihnya itu, waktu dan kesempatan yang menentukan. Jadi sabar saja kita," kata Ketua Golkar Jatim, M Sarmuji.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES