Peristiwa Internasional

Polisi Israel Larang March of the Flags Pro Israel

Selasa, 08 Juni 2021 - 08:22 | 37.87k
Polisi Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 'rute saat ini yang melalui situs suci, Yerusalem tidak disetujui. (FOTO A:  Al.Jazeera/AP Photo)
Polisi Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 'rute saat ini yang melalui situs suci, Yerusalem tidak disetujui. (FOTO A: Al.Jazeera/AP Photo)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kelompok sayap kanan pro-pemukim Israel telah membatalkan pawai kontroversial yang akan berlangsung minggu ini di Yerusalem setelah polisi tidak mengizinkannya, dengan alasan bahwa baik format maupun waktu acara tidak sesuai mengingat situasi saat ini. March of the Flags, nama pawai itu, sedianya akan berlangsung pada hari Kamis dan dilanjutkan melalui titik-titik flashpoint di Yerusalem Timur yang diduduki Israel.

"Polisi menolak memberi kami izin," kata juru bicara salah satu kelompok yang mengorganisir pawai, yang menyebabkan dibatalkannya acara tersebut.

Dilansir Al Jazeera, seorang tokoh senior kelompok bersenjata Palestina Hamas, Khalil Hayya sebelumnya memperingatkan, pawai itu bisa menyebabkan kekerasan baru. Namun tidak jelas apakah pembatalan itu terkait dengan pernyataan tersebut.

Polisi Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "rute saat ini tidak disetujui".

Namun, polisi mengatakan mereka akan meninjau petisi untuk menjadwal ulang acara tersebut atau melakukannya dengan cara yang berbeda.

"Kami memperingatkan pendudukan (Israel) agar tidak membiarkan pawai mendekati Yerusalem Timur dan kompleks Masjid Al-Aqsa pada hari Kamis," kata Hayya. 

palestina bReruntuhan bangunan di Palestina setelah 11 hari gempuran Israel. (FOTO B : Screenshot Al Jazeera)

"Kami berharap pesannya jelas sehingga hari Kamis tidak menjadi (baru) 10 Mei, katanya, merujuk pada awal pertempuran 11 hari bulan lalu antara Israel dan Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza.

Pertempuran itu terjadi setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan ketika pasukan keamanan Israel menindak protes damai terhadap pengusiran keluarga Palestina di lingkungan Yerusalem Timur yang diduduki Sheikh Jarrah dan Silwan.

Pasukan Israel juga menindak pengunjuk rasa di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem, situs tersuci ketiga Islam, yang juga dihormati oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount.

Dalam 11 hari pertempuran, serangan udara Israel dan tembakan artileri di Gaza menewaskan 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang, menurut kementerian kesehatan di Gaza.

Sedikitnya 12 orang, termasuk dua anak-anak, tewas di Israel akibat roket dan tembakan lainnya dari kelompok bersenjata di Gaza. Sekitar 357 orang di Israel terluka dalam serangan itu.

Wakil Gubernur Palestina di Yerusalem, Abdullah Siam, juga telah memperingatkan potensi ledakan itu.

Sementara itu, sayap kanan Israel meminta pemerintah untuk tidak menyerah pada ancaman Hamas dengan membatalkan rapat umum.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz telah mendesak polisi untuk tidak membiarkan pawai terus berlanjut karena kekhawatiran hal itu dapat memicu kembali pertempuran.

Pawai Kamis diatur untuk melewati Gerbang Damaskus Kota Tua, di mana pasukan keamanan Israel menindak warga Palestina pada bulan Mei, selama bulan suci Ramadhan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES