Ekonomi

Siap-siap! Harga Tempe dan Tahu di Kota Banjar Bakalan Naik

Selasa, 08 Juni 2021 - 07:36 | 23.07k
Suasana pasar Banjar kini terdapat banyak lapak yang kosong (Foto:Susi/TIMES Indonesia)
Suasana pasar Banjar kini terdapat banyak lapak yang kosong (Foto:Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Seluruh pedagang tempe dan tahu di Pasar Banjar, Jawa Barat masik mogok berdagang. Akibatnya warga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan gizi proteinnya. 

Sejak naiknya kacang kedelai sebagai salah satu komoditas bahan dasar untuk membuat tahu dan tempe, kini produsen tempe diberbagai daerah menjerit. Pun begitu dengan produsen dan pedagang tahu dan tempe di Kota Banjar. 

Pantauan TIMES Indonesia di Pasar Banjar Selasa ini (8/6/2021), tidak menemukan satupun pedagang tahu dan tempe yang berjualan. Kelangkaan berlanjut hari ini sebagai upaya para perajin dan pedagang untuk menstabilkan kembali harga kedelai

Roni, ketua Paguyuban Tempe Kota Banjar mengatakan, aksi mereka tersebut dipicu dari kenaikan harga produksi tempe akibat dampak kenaikan kedelai. 

 "Apabila tidak kunjung stabil setelah aksi yang kami lakukan, maka akan ada penyesuaian harga jual di pasaran menyesuaikan dengan naiknya komoditas kedelai sebagai bahan baku produksi," terangnya. 

Roni mengungkapkan besaran kenaikan harga tempe nantinya dihitung per ons.

 "Kenaikannya sekitar seribu/ons jadi tempe remot yang biasa dijual Rp700 nantinya minimal dijual seribu rupiah," sebutnya. 

Hal senada juga dikatakan Enceng, Ketua Paguyuban Tahu Kota Banjar yang memiliki anggota sebanyak 52 paguyuban. 

 "Kami menyepakati kenaikan harga tersebut dan sudah di koordinasikan dengan Dinas KUKMP Kota Banjar," terangnya. 

Enceng mengatakan bahwa paguyuban tahu yang dipimpinnya menyepakati adanya denda bagi pedagang yang kedapatan masih berjualan di Pasar Banjar.

 "Kami membentuk tim untuk melakukan sweeping di pasar Banjar dan tidak ditemukan pedagang yang berjualan di pasar Banjar," ujarnya. 

Enceng juga mengungkap bahwa aksi mogok jualan selama dua hari ini hanya berlaku di Pasar Banjar. 

 "Kalau Pasar Langen dan Langkap Lancar masih ada yang berjualan walau sebelumnya sudah kami berikan imbauan melalui surat," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES