Peristiwa Internasional

Jumlah Korban Meninggal Dunia Tabrakan Dua Kereta Api di Pakistan Bertambah

Senin, 07 Juni 2021 - 21:11 | 54.29k
Pasukan dan penyelamat bekerja di lokasi tabrakan kereta api di distrik Ghotki di Pakistan selatan. (FOTO A: Al Jazeera/Hubungan Antar Layanan melalui AP)
Pasukan dan penyelamat bekerja di lokasi tabrakan kereta api di distrik Ghotki di Pakistan selatan. (FOTO A: Al Jazeera/Hubungan Antar Layanan melalui AP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jumlah korban meninggal dunia sampai Senin (7/6/2021) akibat tabrakan dua kereta api Pakistan Selatan bertambah menjadi 40 orang dan 120 orang lainnya terluka.

Upaya penyelamatan masih terus berlangsung sampai sore ini karena para petugas masih mengkhawatirkan masih ada korban yang tertindih atau terjepit puing-puing gerbong kereta api.

Seperti dilansir di Al Jazeera, tabrakan itu terjadi pada Senin pagi di dekat kota Dharki, sekitar 440 km (273 mil) utara kota terbesar Pakistan, Karachi. Perwira senior polisi Dharki, Umar Tufail mengatakan 40 orang meninggal dunia.

Jumlah korban itu dikhawatirkan akan terus bertambah ketika tim penyelamat berjuang untuk menjangkau orang-orang yang terperangkap di beberapa kompartemen yang hancur berserakan di rel.

Tabrakan Dua Kereta Api 2Orang-orang berdiri diatas gerbong yang terguling untuk mencari para korban yang kemungkinan masih terjepit di bawah reruntuhannya. (FOTO B: Al Jazeera/Hubungan Antar Layanan melalui AP)

"Satu gerbong berada di bawah mesin, dan kami dapat melihat tiga jenazah terperangkap di dalamnya," katanya kepada kantor berita AFP.

"Dua jenazah lainnya juga telah dilaporkan di tempat lain, jadi kami khawatir jumlah korban meninggal dunia  akan bertambah," tambah Tufail.

Tayangan televisi dari lokasi kecelakaan menunjukkan puing-puing hancur dari dua kereta berserakan di trek, dengan penyelamat menggunakan derek dan peralatan lain untuk mencoba dan menjangkau mereka yang terjebak di dalam.

Kecelakaan itu terjadi ketika rangkaian delapan kompartemen kereta api Millat Express yang menuju utara tergelincir di dekat Dharki, kata pejabat lokal, Razzaq Minhas kepada Al Jazeera.

"Kereta penumpang Sir Syed Express menuju selatan kemudian menabrak kompartemen yang tergelincir itu," katanya.

"Penyelamat masih berusaha untuk masuk ke setidaknya dua bogey yang jatuh, mereka masih membersihkan puing-puingnya,” ujarnya. “Peralatan dan pasukan paramiliter ada di sana untuk menyingkirkan puing-puing," tambahnya lagi.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan mengatakan dia terkejut atas kecelakaan itu dan memerintahkan Menteri Perkeretaapian, Azam Swati untuk menuju lokasi kecelakaan pada hari Senin itu juga.

"Telah meminta menteri perkeretaapian untuk mencapai lokasi dan memastikan bantuan medis untuk yang terluka dan dukungan untuk keluarga yang meninggal," cuitnya. 

"Memerintahkan investigasi komprehensif terhadap jalur patahan keselamatan kereta api," katanya lagi.

Militer Pakistan juga mengatakan telah mengirim helikopter penyelamat, ambulans dan kru pencarian dan penyelamatan khusus ke lokasi kecelakaan.

"Sumber daya insinyur dipindahkan untuk melakukan pekerjaan bantuan dan penyelamatan yang diperlukan," kata sebuah pernyataan militer. 

Tim Insinyur khusus Angkatan Darat (untuk) Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan (USAR) juga sedang diangkut dengan helikopter dari Rawalpindi ke lokasi kejadian untuk mempercepat upaya pertolongan dan penyelamatan.

Sistem perkeretaapian Pakistan yang msudah tua telah mengalami banyak kecelakaan dan kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir, dengan pemerintah berturut-turut berinvestasi sedikit dalam memelihara rel dan sistem sinyal.

Pada 2019, setidaknya 73 orang meninggal dunia setelah ledakan tabung gas dan kebakaran di atas kereta penumpang yang penuh sesak di dekat kota Liaquatpur, Pakistan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES