Ekonomi

Bertahan Saat Pandemi Covid-19, Begini Kisah Pengusaha Depo Air Minum di Bondowoso

Senin, 07 Juni 2021 - 14:58 | 80.29k
Proses pengiriman air minum isi ulang ke rumah-rumah warga yang memesan. Di tengah pandemi, konsumennya menurun hingga 50 persen (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Proses pengiriman air minum isi ulang ke rumah-rumah warga yang memesan. Di tengah pandemi, konsumennya menurun hingga 50 persen (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Sempat terjadi penurunan, kasus Covid-19 di beberapa daerah di Indonesia kembali meningkat. Pandemi Covid-19 yang tidak segera usai ini tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan, tetapi juga menghambat laju perekonomian karena aturan pembatasan mobilitas kegiatan masyarakat.

Meski demikian, sejumlah pengusaha harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru ini. Tujuannya agar bisa tetap bertahan. Salah satunya telah dicontohkan oleh pengusaha depo isi ulang air minum di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Salah seorang pemilik depo air, Abdullah Fahmi mengaku, sebelum pandemi ia bisa menjual sampai 250 galon air setiap hari. 

"Tapi saat pandemi, ternyata setiap hari hanya bisa menjual 100 hingga 170 galon saja," katanya saat dikonfirmasi.

Namun ia tak lantas berdiam diri. Agar tetap menarik pembeli dirinya memanfaatkan media sosial dalam memasarkan air minumn. "Hal itu lebih efektif untuk melakukan penjualan," imbuhnya.

Namun demikian kata dia, penjualannya tetap jauh berbeda dibandingkan dengan penjualan air sebelum adanya pandemi. "Tetapi, dengan cara ini jumlah pembeli masih ada setiap harinya," ungkapnya.

Banyaknya pelaku usaha yang tak lagi produktif. Juga dinilai menjadi salah satu faktor menurunnya penjualan. "Biasanya ambil air banyak, sekarang tutup. Akhirnya kan gak ambil air lagi," paparnya.

Meski begitu, ia tak lantas menaikan harga setiap isi ulang air. Di sisi lain harga isi ulang memang sudah ditentukan oleh depo-depo air minum yang ada di Bondowoso.

Adapun harganya kalau dikirim Rp 6 ribu, sementara kalau langsung datang ke tempat pengungsian Rp 5 ribu.

Meski di tengah pandemi Covid-19, ia bahkan memilih untuk memberikan uang tambahan bagi para karyawannya. Hal itu dilakukan agar mereka tetap mau untuk bertahan dan bekerja bersamanya. Sehingga usahanya tetap berjalan.

Apalagi kata dia, untuk memenuhi kebutuhan finansial bagi para karyawannya memang menjadi tanggung jawab pemilik. 

"Selama pandemi tidak ada karyawan yang berhenti. Alhamdulillah saat ini sudah ada 12 karyawan yang bekerja," paparnya, Senin (7/6/2021).

Selain karena pandemi Covid-19 biasanya penurunan pembelian air minum di depo air terjadi saat musim hujan. "Saat musim hujan rata-rata daya minum orang itu berkurang. Jadi pembelian air ke kita juga sangat menurun," jelasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES