Pendidikan

Guru Penggerak Cilacap Lakukan Aksi Nyata Wujudkan Merdeka Belajar

Senin, 07 Juni 2021 - 14:48 | 102.58k
Suasana kegiatan Aksi Nyata Wujudkan Merdeka Belajar di SDN 09 Sidanegara. (FOTO: Heni Purwono for TIMES Indonesia)
Suasana kegiatan Aksi Nyata Wujudkan Merdeka Belajar di SDN 09 Sidanegara. (FOTO: Heni Purwono for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CILACAP – Menghadapi tahun ajaran baru dengan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Komunitas Calon Guru Penggerak (CGP) Kecamatan Cilacap Tengah menggelar Aksi Nyata Wujudkan Merdeka Belajar, Senin (7/6/2021).

Komunitas yang terdiri dari Sangadah S, Anggraeny DR, Sobingah, Ihda G, dan Abdul Ghoni ini mengundang lebih dari 50 guru di Kecamatan Cilacap Utara, Kesugihan, dan Kroya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, bertempat di Aula SDN 09 Sidanegara.

Pemateri kegiatan yakni pengajar praktik Guru Penggerak dari SDN 2 Jenang, Majenang, Cilacap, Dwi Wahyuning Aisyah. Ia mengajak agar sebelum sekolah dibuka, harus benar-benar menyiapkan prokes.

Juga, karena siswa sudah lama tidak menjalankan tatap muka maka konsep Merdeka Belajar harus benar-benar diterapkan.

"Pembelajaran jangan sampai membosankan. Harus mengakomodir kodrat alami siswa dan melibatkan semua potensi yang ada di sekolah,"  jelas alumni beasiswa S2 Dikdas Kemdikbud ini.

SDN 09 Sidanegara b

Selain itu, Dwi mengulas mengenai persiapan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang saat ini akan dihadapi peserta.

Menurutnya, untuk menghadapi PPPK tidak hanya persiapan secara materi dari awal, namun harus menyertakan Tuhan dalam menghadapinya.

"Berusahalah berserah diri dari awal seleksi, berjuang maksimal saat seleksi dan di akhir seleksi serahkan segalanya pada Allah. Maka apapun hasilnya pasti akan kita terima dengan baik," tambah Dwi.

Secara teknis, tindak lanjut kegiatan ini untuk penyiapan seleksi PPPK, dan para peserta membuat kelompok belajar yang berpusat di SDN 09 Sidanegara.

Salah satu peserta kegiatan, Ari Kristina dari SDN 04 Karangjengkol mengungkapkan kegiatan tersebut sangat bermanfaat, terutama dalam menyiapkan mental menghadapi pembelajaran tatap muka dan seleksi PPPK.

"Mungkin selama ini saya salah persiapan. Saya selalu mendadak menyiapkan segala sesuatunya. Istilahnya wayangan. Maka hasil yang didapatkan tidak pernah maksimal, belum bisa lolos CPNS. Dengan pelatihan ini saya lebih siap sejak dini," ungkapnya.

Dan apapun hasilnya, tegasnya, akan tetap semangat mengabdi untuk mendidik anak dengan konsep Merdeka Belajar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES