Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Guru Ideal Dalam Perspektif Pemikiran Imam Al Ghazali

Senin, 07 Juni 2021 - 12:40 | 217.56k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Menurut al-ghazali, guru dalam pengertian akademik ialah seseorang yang menyampaikan sesuatu kepada orang lain atau seseorang yang menyertai sesuatu institusi untuk menyampaikan ilmu pengetahuan kepada para muridnya.

Dalam kitab lain, al-ghazali memberikan definisi guru sebagai seorang yang menyampaikan sesuatu yang baik secara positif, kreatif, atau membina kepada seseorang yang berkemauan tanpa melihat umur walaupun terpaksa melalui berbagai cara dan strategi dengan tanpa mengharapkan ganjaran (gaji).

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Menurut al-ghazali bahwa guru yang dapat diserahi tugas mengajar adalah guru yang selain cerdas sempurna akalnya, juga guru yang baik akhlaknya dan kuat dengan kesempurnaan akal ia dapat memiliki berbagai dengan kesempurnaan akal ia dapat memiliki berbagai ilmu pengetahuan secara mendalam, dan dengan akhlaknya yang baik ia dapat menjadi contoh dan teladan bagi para muridnya, dan dengan kuat fisiknya ia dapat melaksanakan tugas mengajar mendidik dan mengarahkan anak-anak muridnya. Selain sifat-sifat umum yang harus dimiliki guru sebagaimana tersebut di atas, seorang guru juga harus memiliki sifat-sifat khusus sebagai berikut:

Pertama, kalau praktek mengajar dan penyuluhan sebagai keahlian dan profesi dari seorang guru maka sifat terpenting yang harus dimilikinya adalah rasa kasih sayang.

kedua, karena mengajar ilmu merupakan kewajiban agama bagi setiap orang alim maka seorang guru tidak boleh menuntut upah atas jerih payahnya mengajarkannya itu.

ketiga, seorang guru yang baik hendaknya berfungsi juga sebagai pengarah dan penyuluh yang jujur dan benar di hadapan murid-muridnya.

keempat, dalam kegiatan mengajar seorang guru hendaknya menggunakan cara yang simpati, halus dan tidak menggunakan kekerasan cacian makian dan sebagainya.

 Kelima, seorang guru yang baik harus tampil sebagai teladan atau penutan yang baik di hadapan murid-muridnya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Keenam, seorang guru yang baik juga harus memiliki prinsip mengakui adanya perbedaan potensi yang dimiliki murid secara individual, dan memperlakukannya sesuai dengan tingkat perbedaan yang dimiliki.

Ketujuh, orang guru yang baik menurut Al Ghazali adalah guru yang di samping memahami perbedaan tingkat kemampuan dan kecerdasan muridnya juga memahami bakat dan kejiwaan muridnya sesuai dengan tingkat perbedaan usianya.

Kedelapan, orang guru yang baik adalah guru yang berpegang teguh kepada prinsip yang diucapkannya, serta berupaya untuk merealisasikannya sedemikian rupa.

Kesembilan, guru hendaknya memandang murid seperti anaknya sendiri: menyayangi dan memperlakukan mereka seperti layaknya anak.

Guru harus mampu memberikan layanan terbaik bagi anak didik dan masyarakat pengguna pendidikan artinya kualifikasi kompetensi profesional guru adalah taruhannya yang secara umum kualifikasi ini dibagi ke dalam tiga tingkatan. pertama, kapabilitas personal, yang ini guru diharapkan memiliki pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan serta sikap yang lebih mantap dan memadai sehingga mampu mengelola proses belajar mengajar secara efektif:, guru sebagai inovator, yakni sebagai tenaga kependidikan yang memiliki komitmen terhadap upaya perubahan dan reformasi. Ketiga, guru sebagai developer yakni selain menghayati kualifikasi yang pertama dan kedua, dalam tingkatannya sebagai developer guru harus memiliki visi ke guruan yang mantap dan luas spektifnya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Mengenai syarat kepribadian guru, Al Ghazali lebih menekankan betapa berat kode etik yang diperankan seorang pendidik dari pada peserta didiknya. Kode etik pendidik terumuskan sebanyak 17 bagian titik guru adalah segala-galanya, yang tidak saja menyangkut keberhasilannya dalam menjalankan profesi keguruannya, tetapi juga tanggung jawabnya di hadapan Allah SWT. Adapun kode etik guru yang dimaksud adalah:

1.      Menerima segala problem peserta didik dengan hati dan sikap yang terbuka dan tabah.

2.      Bersikap penyantun dan penyayang.

3.      Bawaan dan kehormatan dalam bertindak.

4.      Menghilangkan dan menghindari sikap angkuh terhadap sesama.

5.      Bersikap rendah hati ketika menyatu dengan sekelompok masyarakat

6.      Menghilangkan aktivitas yang tidak berguna dan sia-sia.

7.      Bersifat lemah lembut dalam menghadapi peserta didik yang tingkat IQ rendah, serta membina nya sampai dalam taraf maksimal.

8.      Meninggalkan sifat marah dalam menghadapi problem peserta didiknya.

9.      Memperbaiki sikap peserta didik dan bersikap lemah lembut terhadap peserta didik yang kurang lancar bicaranya.

10.  Meninggalkan sifat yang menakutkan pada peserta didik terutama pada peserta didik yang belum mengerti dan belum mengetahui.

11.  Berusaha memperhatikan pertanyaan-pertanyaan peserta didik walaupun pertanyaan itu tidak bermutu dan tidak sesuai dengan masalah yang diajarkan.

12.  Menerima kebenaran yang diajukan oleh peserta didik.

13.  Menjadikan kebenaran sebagai acuan dalam proses pendidikan kemah walaupun kebenaran itu datangnya dari peserta didik.

14.  Mencegah dan mengontrol surat adik mempelajari ilmu yang membahayakan

15.  Menanamkan sifat ikhlas pada peserta didik pemasyarakatan terus-menerus mencari informasi guna disampaikan kepada peserta didik yang akhirnya mencapai tingkat taqarrub kepada Allah SWT.

16.  Mencegah peserta didik mempelajari ilmu fardhu kifayah sebelum mempelajari ilmu fardhu ain

17.  Mengaktualisasikan informasi yang diajarkan. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES