Ekonomi

Gubernur Khofifah Dorong UMKM Pesantren Jadi Pemain Utama di Produk Halal

Senin, 07 Juni 2021 - 10:11 | 37.46k
Gubernur Khofifah saat agenda Silaturahmi Pondok Pesantren dan Peserta OPOP Jatim se-eks Karesidenan Bojonegoro di Hotel De Warna Bojonegoro, Minggu (6/6/2021) malam.(Dok.Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Khofifah saat agenda Silaturahmi Pondok Pesantren dan Peserta OPOP Jatim se-eks Karesidenan Bojonegoro di Hotel De Warna Bojonegoro, Minggu (6/6/2021) malam.(Dok.Humas Pemprov Jatim)

TIMESINDONESIA, SURABAYAGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut Produk halal saat ini sudah menjadi tren dunia, halal juga sudah menjadi gaya hidup global. Bahkan, produk halal sudah ada di dalam persetujuan World Trade Organization (WTO). Selain itu, potensi kebutuhan terhadap produk halal diperkirakan bakal mencapai 62 persen di Asia Pasific tahun 2030.

Melihat potensi tersebut, Gubernur Jatim mengajak para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) khususnya yang berbasis pesantren untuk ikut ambil bagian di dalamnya. Salah satunya, yakni lewat program One Pesantren One Product (OPOP). Karena, UMKM telah menjadi backbone PDRB Jatim sebesar 57,25 persen.

Khofifah mengatakan, para pelaku IKM dan UMKM harus percaya diri dan bersinergi dengan kawasan industri halal yang saat ini  disiapkan di Sidoarjo.

Gubernur KhofifahGubernur Khofifah di antara tuan rumah, Minggu (6/6/2021) malam.(Foto : Dok.Humas Pemprov Jatim)

"Saya harap pelaku-pelaku usaha berbasis pesantren ini bisa ikut ambil bagian di dalamnya," ungkap Khofifah di hadapan peserta Silaturahmi Pondok Pesantren dan Peserta OPOP Jatim se-eks Karesidenan Bojonegoro di Hotel De Warna Bojonegoro, Minggu (6/6/2021) malam. Turut hadir pada acara tersebut, antara laian Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, Pimpinan Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto KH. Asep Syaifuddin Chalim, serta beberapa Kepala OPD di Lingkungan Pemprov Jatim dan Pemkab Bojonegoro.

Khofifah menambahkan, pengakuan dari WTO terhadap produk halal menjadi bagian penting. Dengan data tersebut bisa menjadi pemandu bahwa skala ekonomi Indonesia dibandingkan negara di dunia yang mayoritas penduduknya beragama Islam pada posisi yang on the right track.

Bahkan Lembaga riset Internasional, McKinsey Global Institute turut memprediksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang paling stabil di dunia, Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor tujuh di dunia pada tahun 2030.

Tak hanya itu, PricewaterhouseCoopers (PWC) memprediksi Indonesia masuk empat ekonomi besar di dunia pada tahun 2050.

“Kalau melihat data ini insyaallah kita  akan semangat. Karena apa yang dilakukan akan menjadi bagian  yang sudah ada di dalam prediksi besar ekonomi Indonesia dan kekuatan besar Indonesia diantara negara-negara Konferensi Islam. Dan saya berharap  OPOP menjadi penguatan bagian ini,” terangnya.

Untuk itu, Gubernur Jatim Khofifah optimistis, Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sangat berpeluang mengambil kesempatan dalam mengembangkan produk halal. Hal ini juga merupakan peluang bagi pesantren peserta OPOP untuk ikut ambil bagian di dalamnya.

“Dengan kebersamaan dan kekuatan yang kita sinergikan semua elemen tidak hanya di Jawa Timur tapi seluruh Indonesia, Insyaallah kita bisa bergerak dari importir terbesar menjadi eksportir produk halal terbesar di dunia,” tukas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

"Apalagi untuk wisata misalnya kalau mau mencari halal tourism kita punya pantai, gunung, dan alam yang luar biasa. Ini adalah produk yang siap di promote untuk dipasarkan dan  diekspansi," imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, untuk memperkuat OPOP, perlu adanya pengembangan digitalisasi online dan e-commerce untuk perluasan pasar.

Gubernur Khofifah bGubernur Khofifah meninjau stand UMKM berbasis pesantren, Minggu (6/6/2021) malam.(Foto : Dok.Humas Pemprov Jatim) 

Hal ini sejalan dengan prediksi yang disampaikan Jack Ma saat The World Economy Forum, sebanyak 99 persen UMKM tahun 2030 'will be online' dan 85 persen UMKM di tahun 2030 'will be e-commerce’.

“Ini kekuatan yang luar biasa. UMKM ini harus percaya diri bersinergi dan harus melakukan pengembangannya secara online bentuk e-commerce. Sehingga akan bisa memperluas skala pasarnya,” terang Khofifah.

Dengan demikian, jelas Gubernur Jatim Khofifah, pertemuan-pertemuan OPOP akan menjadi bagian penting untuk mempertemukan perspektif diantara peserta dan pesantren OPOP. Kursus-kursus singkatpun  perlu diberikan agar UMKM dan OPOP lebih terbiasa dengan perdagangan online. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES