Olahraga

Mahapeka UIN Sunan Gunung Jati Bandung Arungi Sungai Ciwulan

Minggu, 06 Juni 2021 - 23:05 | 84.65k
Foto bersama selepas melaksanakan pengarungan sungai Ciwulan, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (6/6/21) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Foto bersama selepas melaksanakan pengarungan sungai Ciwulan, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (6/6/21) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Empat belas mahasiswa pecinta alam Mahapeka Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati (SGJ) Bandung mengarungi sungai Ciwulan, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.

Mereka mengarungi sungai dengan menggunakan empat perahu karet. Pengarungan ini merupakan pelaksanaan program kerja Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UIN UGJ Bandung.

 Muhamad Arif Firdaus (21) yang akrab di sapa Pace selaku koordinator lapangan pengarungan mengungkapkan, kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang sudah diprogramkan oleh organisasi. Pelaksanaan pengarungan dimulai dari tanggal 3 sampai dengan tanggal 6 Juni 2021.

pengarungan-sungai-Ciwulan-2.jpgSeorang mahasiswa anggota Mahapeka  mengamati sungai Ciwulan dalam pembelajaran morologi sungai di sungai Ciwulan, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (6/6/21) sore (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Berbagai materi pengarungan selama tiga hari disampaikan, terdiri dari pemahaman morfologi sungai, pemetaan sungai, teknik river camp dan manajemen pengarungan.

"Hari kemarin kita melaksanakan pemetaan sungai Ciwulan sepanjang 12 KM mulai dari Kampung Asta sampai ke jembatan Sukaraja," tuturnya kepada TIMES Indonesia, Minggu (6/6/2021) di bantaran sungai Ciwulan.

Pace menambahkan, setiap aktivitas peserta pengarungan dipandu oleh para senior, baik yang berasal dari Mahapeka sendiri ataupun bersama para penggiat olahraga arus deras yang ada di Kota Tasikmalaya.

pengarungan-sungai-Ciwulan-2.jpgSeorang mahasiswa senior menerangkan bagian fisik perahu pada pembelajaran pengarungan di sungai Ciwulan, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (6/6/21) (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

"Pengarungan ini merupakan media pengembaraan bari para junior kami, yang dijadikan media untuk penebusan nomor calon anggota mapala kami, diharapkan dengan adanya pengarungan ini bisa lebih meningkatkan skill dalam berolahraga di arus deras," ungkapnya.

Keterampilan teknik pengarungan di sungai sangat dibutuhkan sekali bagi para anggotanya. Selain untuk safety procedure pribadi pengarungan, keterampilan ini pun menjadi tuntutan bagi mapala, karena selama ini keberadaa mapala banyak sekali dibutuhkan untuk penanganan kebencanaan.

"Anggota kami dituntut harus menguasai seluruh teknik hidup di alam bebas, ini satu kunci untuk bisa masuk ke Mahapeka," jelasnya.

Keberadaan organisasi Mahapeka menurutnya mempunyai andil yang sangat besar sekali, terutama dalam penempaan mental dan fisik. Dirinya berharap dengan Mahapeka bisa melahirkan mahasiswa-mahasiwa yang tangguh di segala medan terutama dalam menangani kebencanaan yang saat ini kerap terjadi.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Satria Bagus

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES