Pendidikan

Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Diminta Jadi Pegiat Literasi di STAIDA Gresik

Minggu, 06 Juni 2021 - 20:57 | 49.02k
Peningkatan kapasitas bagi mahasiswa penerima beasiswa KIP (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)
Peningkatan kapasitas bagi mahasiswa penerima beasiswa KIP (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – GRESIK - Mahasiswa Gresik penerima beasiswa KIP yang berkuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam Daruttaqwa Gresik (STAIDA Gresik), Jawa Timur diminta jadi pegiat literasi kampus.

Untuk itu, mereka mendapatkan pelatihan peningkatan literasi dalam rangka untuk pengembangan diri. Pelatihan tersebut merupakan Program Capacity Building yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis mahasiswa. 

Pelatihan yang bertema Integrating Reading And Writing in The Classroom ini menghadirkan narasumber Jurnalis TV9 Gresik, Angga Purwancara. 

Peningkatan-kapasitas-bagi-mahasiswa-penerima-beasiswa-KIP-2.jpg

Ketua STAIDA Gresik, Syifaul Qulub mengatakan, pelatihan literasi kali ini ia tekankan untuk meningkatkan kapasitas mahasiswanya agar nantinya mereka bisa secara aktif menjadi pegiat literasi kampus. 

"Sesuai dengan tema kegiatan. Yakni, mengintegrasikan membaca dan menulis, mereka dilatih untuk membiasakan membaca dan menulis secara intens di kelas," kata Syifaul, Minggu (6/6/2021).

Menurut dia kemampuan membaca dan menulis mahasiswa menjadi modal utama untuk dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di kampus dengan efektif. Sebab, literasi menjadi suplemen utama bagi mahasiswanya untuk mengembangkan daya nalar, pola pikir, dan kekritisannya. 

"Literasi harus terus dibudayakan agar membuat produktivitas mahasiswa meningkat. Selain itu, budaya literasi yang mengakar bisa menjadi pijakan kuat dari seleksi kehidupan yang semakin kompleks," ungkap pria yang juga dosen FEB UNAIR ini. 

Sementara Angga Purwancara mengatakan, dirinya melatih mahasiswa tersebut untuk menumbuhkan kesadaran literasi di kampus. Sebab lingkungan pendidikan tinggi merupakan tempat yang strategis untuk mengembangkan kebiasaan membaca sekaligus menulis.  

Dengan membiasakan membaca dan menulis secara integratif, kata dia merupakan pola itu akan meningkatkan keterampilan mahasiwa dalam berpikir dan bertindak. 

"Karena dalam konteks yang lebih luas, literasi bermakna melihat, membaca, menyimak, berbicara, menulis dan berinovasi," tutupnya dalam acara peningkatan kapasitas bagi penerima beasiswa KIP mahasiswa Staida Gresik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES