Pemerintahan

Besok 100 Hari Kerja Eri Cahyadi, 80% Warga Surabaya Mengaku Puas

Minggu, 06 Juni 2021 - 17:37 | 28.61k
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ditemui di Balai Besar menjelang 100 Hari Kerja. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya for TIMES Indonesia)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ditemui di Balai Besar menjelang 100 Hari Kerja. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Menjelang 100 hari kerja Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang jatuh pada Senin (7/6/2021), 80 persen warga Kota Pahlawan mengaku puas dengan kinerja  penerus Tri Rismaharini itu.

Fakta tersebut ditemukan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Airlangga (Unair) melalui survei persepsi publik yang dilaksanakan pada 15-25 Mei 2021, menggunakan metode multistage random sampling dengan 100 responden.

Tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar kurang lebih 4 persen. Koordinator peneliti, Irviene Maretha memperhatikan berbagai kegiatan yang menyedot perhatian masyarakat Surabaya dalam 100 hari pemerintahan Eri Cahyadi dan Armuji.

Di antaranya ada penanganan pandemi, penyediaan lapangan pekerjaan, kemudahan transportasi publik, dan upaya lainnya. "Ada beberapa topik permasalahan yang kami survei. Salah satu yang menarik adalah persepsi tentang pelayanan pemerintah. 93 persen warga mengaku tidak pernah punya pengalaman buruk dengan pelayanan pemerintahan," ungkapnya.

100 Hari Kerja Eri Cahyadi 2

Pelayanan publik secara daring juga mendapat nilai positif dari warga, ada 67 persen warga mengaku lebih mudah mendapat pelayanan. Sementara 98 persen warga menyatakan tidak pernah dipersulit dalam pelayanan pemerintahan.

"Masyarakat berharap pemerintahan Eri Cahyadi meneruskan jejak kemajuan yang dirintis Tri Rismaharini," kata Alumni manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Paramadina 2009 ini.

Dua faktor penting seperti pelayanan publik dan transparansi kebijakan menjadi hal yang paling diharapkan oleh warga untuk terus diperbaiki.

Terkait infrastruktur jalan, kemacetan, dan masalah banjir, di atas 50 persen warga mengaku tidak mengalami masalah yang serius dengan tiga hal itu.

Sementara untuk penanganan pandemi Covid-19, 73 persen responden mengalami penurunan pendapatan mulai dari 25 persen hingga 75 persen.

"Kondisi ini menjadi indikasi urgensi pada pemulihan ekonomi Surabaya di masa pandemi," ucapnya.

Terkait dengan itu, sebanyak 34 persen warga merasa lapangan kerja yang tersedia di Surabaya sangat kurang. Selain faktor pandemi Covid-19, ketidakseimbangan antara supply dan demand menjadi faktor minimnya lapangan pekerjaan.

Magister Manajemen Unair menyarankan kemudahan perizinan investasi untuk investor lokal maupun asing terutama pada proyek padat karya yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.

"Kerja keras (100 hari kerja) Eri Cahyadi dan Armuji dalam penanganan pandemi Covid-19 mendapat apresiasi dari masyarakat. Sebanyak 81 persen warga merasa puas. Rekomendasi yang kami berikan adalah agar pemkot membuat peraturan yang konkret sebagai pedoman bagi sektor-sektor yang ingin membuka tempatnya," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES