Wisata

Pengen Nostalgia Masa Kecil, Di Jombang Ada Museum Mainan Jadul

Minggu, 06 Juni 2021 - 07:58 | 138.78k
Endra Koestanto pemilik museum yang menunjukan koleksi mainannya. (Foto: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Endra Koestanto pemilik museum yang menunjukan koleksi mainannya. (Foto: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANGEndra Koestanto, (40) menyulap rumahnya membuat museum mainan anak jadul. Ribuan mainan jadul diletakkan rapi dalam beberapa etalase besar. Seperti game konsol, tamiya, atau cush gear yang beralamat Jalan Veteran Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.

Beragam mainan antik zaman dulu yang sering dimainkan ada di museumnya ini, mulai dari tamiya, cush gear, superman, avangers, gim konsol lama semua ada dalam koleksinya yang disusun berdasarkan jenisnya.

Pria kelahiran Surabaya ini mengaku mulai membangun museum sejak tahun 2018 namun, pria anak satu tersebut memang punya hobi mengoleksi mainan sejak kecil. "Dari kecil memang suka koleksi mainan, apa saja saya kumpulkan. Sampai sekarang masih sering itu saya keliling nyari mainan antik," katanya, Sabtu (5/6/2021).

Museum Mainan Jadul di Jombang 1

Endra melanjutkan, ribuan mainan antik yang ia kumpulkan tersebut, ia dapatkan dari hasil berkeliling. Seperti saat ia sedang liburan ke satu kota, ia selalu mampir ke pasar loak untuk mencari mainan antik. "Saya selalu sempatkan untuk nyari ke pasar loak kalau sedang liburan, jadi harus bawa mainan buat saya koleksi," ujarnya.

Mengenai berapa dana yang sudah dikeluarkan untuk mengoleksi mainan dan membangun museum ini, ia menjawab tidak menghitung. Baginya jika sudah hobi apapun yang dilakukan akan terasa nikmat dan tanpa beban. Hendra menuturkan, mainan yang ia kumpulkan usianya rata-rata puluhan tahun. "Usia mainan ini ya puluhan tahun, ada mainan yang dari tahun 60 an ada juga 90 an," katanya.

Barang antik yang biasanya membutuhkan perawatan, tidak berlaku untuk koleksi mainan miliknya. Perawatan yang ia lakukan hanya membersihkan mainan yang sudah berdebu dan mengganti aksesoris mainan jika sudah nampak rusak. Hendra mengaku, mengoleksi mainan tersebut bukan sekedar hobi, melainkan mempertahankan agar tidak punah.

Museum Mainan Jadul di Jombang 2Koleksi mainan Endra Koestanto dari tahun 60 an (Foto : Rohmadi/TIMES Indonesia)

"Biar tidak punah, meskipun sekarang tekhnologi sudah canggih mainan antik ini dulu pernah menemani masa kecil juga jadi harus dirawat," paparnya.

Endra yakin, mainan konvensional dari masa ke masa ini punya sejarah dan bisa merangsang otak anak. Era tekhnologi yang makin mutakhir tidak menyurutkan impiannya untuk mengoleksi mainan antik tersebut. Sementara ini, museum yang ia bangun belum dibuka untuk umum.

"Rencana memang dibuka untuk umum, tapi sementara waktu masih untuk koleksi pribadi. Kalau ada orang yang mau masuk melihat lihat juga tidak apa-apa, biar sekalian nostalgia," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Satria Bagus

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES