Ekonomi

STEM Education for Children Menjawab Tantangan Teknologi Automasi

Sabtu, 05 Juni 2021 - 14:53 | 53.33k
Webinar pengenalan STEM Education for Children besutan HP Indonesia dan PJI, Sabtu (5/6/2021).(Tangkapan Layar)
Webinar pengenalan STEM Education for Children besutan HP Indonesia dan PJI, Sabtu (5/6/2021).(Tangkapan Layar)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – World Economic Forum melalui The Future of Jobs Report 2020 memprediksi 85 juta pekerjaan akan digantikan oleh teknologi automasi pada tahun 2025. Sementara itu, 97 juta peran baru akan muncul dengan pembagian kerja baru antara manusia, mesin, dan algoritma.

Situasi ini mengindikasikan pekerjaan masa depan membutuhkan sumber daya manusia yang kapabel dalam bidang STEM dan terampil berpikir kritis. Namun sayangnya, hal ini masih menjadi tantangan bagi generasi muda Indonesia.

Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 dari OECD menunjukkan nilai kompetensi matematika pelajar Indonesia hanya menempati peringkat 72 dari 78 negara, sementara sains pada peringkat 70 dari 78 negara.

Nilai di kedua kategori tersebut masih di bawah rata-rata dunia dan cenderung stagnan selama 10-15 tahun terakhir.

Langkah CSR Perusahaan

Sebagai bagian dari kampanye tahunan HP 40 Days of Doing Good, HP Inc. Indonesia bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) mengimplementasikan STEM Education for Children untuk 50 pelajar dan 10 guru dari SDN Lenteng Agung 01 Jakarta dan SDN Pepelegi 2 Sidoarjo, Sabtu (5/6/2021).

Program edukasi ini diharapkan dapat mendukung para pelajar dalam menumbuhkan minat pada bidang STEM dan mengasah keterampilan abad 21 sejak dini.

Fiona Lee, Managing Director, HP Indonesia mengatakan, program ini merupakan yang terbaru dari serangkaian inisiatif pendidikan yang diluncurkan HP, yang difokuskan di Indonesia.

"Hal ini termasuk HP LIFE dan Tech Hubs, yang menunjukkan komitmen kami terhadap pendidikan di Indonesia dan membawa pengalaman teknologi serta pembelajaran ke daerah terpencil untuk mendorong kesetaraan digital yang lebih baik," terangnya.

Melalui STEM Education for Children, HP dan PJI ingin membangkitkan antusiasme para pelajar terhadap STEM dan mendorong mereka untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan di masa depan.

Keterlibatan dalam eksperimen di program ini diharapkan dapat menginspirasi untuk menikmati pembuatan karya melalui teknologi.

Fiona menambahkan, upaya ini juga dilakukan untuk mendukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam menggalakkan Gerakan Literasi Nasional yang menyertakan literasi sains sebagai satu dari enam literasi dasar yang harus dikuasai pelajar Indonesia.

Selama dua hari, peserta terlibat dalam serangkaian pembelajaran interaktif seputar teknologi dan energi yang digelar secara daring.

Melalui kurikulum HP LIFE, para pelajar memahami pentingnya menghemat penggunaan energi dan memanfaatkan berbagai energi terbarukan yang ada di sekitar mereka.

Pada sesi eksperimen, mereka membuat prototipe lampu lalu lintas untuk memahami aplikasi konversi energi dan juga cara kerja teknologi.

Selain meningkatkan pengetahuan siswa, program ini juga menginspirasi para guru untuk mengembangkan pembelajaran STEM dengan konsep serupa di sekolah.

Robert Gardiner, Co-Founder and Academic Advisor, Prestasi Junior Indonesia menyampaikan, pihaknya sangat senang dapat melanjutkan kemitraan bersama HP Indonesia tahun ini.

"Eksperimen teknologi yang memiliki aplikasi di kehidupan nyata memberikan sebuah pengalaman dan cara berpikir baru bagi para pelajar sekolah dasar," jelasnya.

Partisipasi dalam pembelajaran STEM yang berbasis pengalaman di usia muda akan membangun pondasi yang kuat di mana pengembangan pengetahuan lebih lanjut dapat terjadi.

"Selain itu, aktivitas-aktivitas ini turut mengasah soft skills abad 21 mereka, seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi," ujarnya menambahkan.

Melalui kampanye tahunan 40 Days of Doing Good, karyawan HP di seluruh dunia terlibat menjadi sukarelawan untuk mendukung berbagai tujuan baik yang dibutuhkan oleh komunitas lokal mereka, utamanya seputar pendidikan dan pembelajaran terkait teknologi.

Mendesaknya kebutuhan akan peningkatan kompetensi STEM pelajar Indonesia mendorong karyawan HP di Indonesia mengusung STEM Education for Children untuk kampanye mereka tahun ini. Selama kegiatan, sebanyak 9 karyawan HP Indonesia mengkontribusikan 55 jam kerja mereka secara sukarela untuk menjadi mentor yang berbagi pengetahuan dan inspirasi kepada peserta.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES