Krisis Seperempat Baya? Dosen Psikologi UIN Maliki Malang Paparkan Faktor Penyebabnya
TIMESINDONESIA, MALANG – Dosen Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang), Novia Solichah, MPsi, Psikolog menanggapi isu yang tengah marak yakni krisis seperempat baya yang biasanya dialami kalangan usia 18 sampai 30 tahun, sebagai transisi fase remaja akhir ke dewasa awal.
INFORMASI SEPUTAR UIN MALIKI MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id
"Tahapan itu merupakan tahapan untuk mencari identitas diri dalam menjadi manusia dewasa yang kadang tidak mudah dilalui dan biasanya krisisnya terjadi di aspek career and education (Bingung, Financial, Relationship, Sosial) seperti itu," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (5/6/2021).
Novia Solichah menjelaskan, 86 persen milenials pasti mengalami krisis semperempat baya yang membuatnya sering merasa insecure, kecewa, depresi, dan takut gagal dalam hidup.
Sehingga yang terjadi, milenials akan mulai mempertanyakan tujuan hidup dan pencapaian, merasa stagnan, mulai membandingkan diri dengan orang lain terkait pencapaian, tidak termotivasi di tempat kerja, dan terjebak dalam situasi terombang-ambing.
"Krisis seperempat baya ini sering disebut dengan Quarter Live Crisis (QLS) dan 6 dari 10 milenials mengalami QLS," sambungnya.
Ia mengatakan, terdapat dua faktor yang mendasari QLS. Yang pertama yaitu faktor internal mengenai konsep diri negatif, overthinking dan insecurity.
Yang kedua faktor eksternal mengenai media sosial, ekspektasi lingkungan, dan persepsi orang lain. Sehingga untuk mengatasi QLS, ia memberikan saran agar berdamai dengan diri sendiri dan mulai menentukan prioritas.
INFORMASI SEPUTAR UIN MALIKI MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id
"Akhir-akhir ini ada beberapa tugas terkait how to deal with QLS-nya di mana peserta akan diberikan semacam tugas untuk memetakan tujuan jangka panjang dan jangka pendek, kemudian mengidentifikasi terkait kekuatan, kelemahan, dan evaluasi apa saja perilaku yang selama ini dilakukan," tutur Dosen Psikologi dari UIN Maliki Malang tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |