Pendidikan

Terpilih Jadi Presnas BEM Pesantren, Begini Program Naqib Abdullah

Jumat, 04 Juni 2021 - 18:12 | 97.98k
M. Naqib Abdullah, mahasiswa STAI At Tahdzib, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang yang terpilih menjadi Presnas BEM Pesantren (Foto : Dok. M. Naqib Abdullah for TIMES Indonesia)
M. Naqib Abdullah, mahasiswa STAI At Tahdzib, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang yang terpilih menjadi Presnas BEM Pesantren (Foto : Dok. M. Naqib Abdullah for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANGM. Naqib Abdullah, mahasiswa STAI At Tahdzib, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang terpilih menjadi Presedium Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Pesantren (Presnas BEM Pesantren) se Indonesia.

Dia akan mengajak para mahasantri untuk mewujudkan pendidikan pesantren sebagai pusat peradaban dunia.

Menurutnya, santri yang pada umumnya dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai seorang yang mempunyai keahlian sebagai pendakwah atau pengajar. Kini sudah saatnya menuju peradaban baru dan menjawab tantangan zaman dengan menjadi seorang berpengaruh di segala sektor peradaban.

"Ke depannya, mahasantri diharapkan bisa menjadi tonggak utama untuk meningkatkan mutu baik dari segi pendidikan, ekonomi, digital, kultur dan budaya," katanya, kepada TIMES Indonesia. Jum'at (4/6/2021).

Naqib Abdullah a

Dirinya mengakui bahwa tanggungjawab sebagai Presnas sangatlah tidak mudah untuk dijalani. Namun, dengan optimisme, ia bisa membangun jiwa-jiwa leadership dalam dunia pesantren.

Salah satu untuk menunjang terwujudnya gagasan besar tersebut dengan cara menjalin hubungan silaturrahim yang baik dengan pesantren-pesantren dan instansi terkait yang ada. Karena pesantren merupakan aset negara. Sebab nantinya para santri dan mahasantri di harapakan bisa untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

Setiap zaman, perubahan baik dari segi kultur dan budaya pastinya mendapatkan gesekan-gesekan dinamis. BEM Pesantren hadir menjadi wadah solusi bagi maha santri untuk selalu belajar dalam kepekaan dan beradaptasi dengan gesekan-gesekan kultur dan budaya setiap zamannya.

"Dengan memperkokoh silaturrahim, mahasantri juga menjadi peran utama untuk membangun dan mewujudkan Indonesia maju yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945," jelasnya.

Dia juga sangat optimistis, 100 persen keberhasilan program dan harapan yang akan dia gencarkan nantinya. Karena amanah untuk mengurus BEM Pesantren bukan hanya berada di pundaknya sendiri sebagai Presidium Nasional, melainkan juga berada diatas pundak seluruh kader BEM Pesantren.

"Dengan seperti itu, insyaallah putaran dan gerakan organisasi akan semakin solid untuk bisa menyukseskan program-program yang akan berlangsung," tegasnya.

"Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) perlu kita canangkan kepada seluruh kader-kader BEM Pesantren agar mereka selalu siap siaga terhadap perubahan perilaku setiap masanya," tambahnya.

Terakhir, dirinya juga menyebut bahwa kampus pesantren merupakan wadah bagi mahasantri untuk mengemban ilmu dan adab. Di harapkan nantinya dampak kampus pesantren ini bisa melahirkan kader-kader untuk menjadi tonggak kestabilan pendidikan, ekonomi, kultur dan budaya setiap masanya.

"Semoga BEM Pesantren bisa menjadi wadah adabiyah dan ilmiyah yang unggul untuk mahasiswa santri demi peradaban Indonesia maju," harap Presnas BEM Pesantren M. Naqib Abdullah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES