Berburu Kutu Air di Tengah Pandemi Bisa Menambah Penghasilan Ini Buktinya....

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Berburu kutu air bagi Gagah Juniar Warga Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Jawa Timur kini bisa mendapatkan tambahan penghasilan di tengah pandemi Covid-19. Bahkan Gagah mengaku kuwalahan memenuhi permintaan terutama dari kalangan peternak dan penghobi ikan hias khususnya ikan cupang. "Pekerjaan baru," katanya. 

Dengan berbekal jaring dan ember, Gagah setiap hari menelusuri sungai-sungai kecil di sekitar rumahnya untuk berburu kutu air. Selama ini sebagian dari kita menganggap bahwa kutu air adalah hewan yang harus dimusnahkan karena bisa merugikan manusia. 

Gagah Juniar Menyerok Kutu Air dengan jaring di Sungai dekat rumahnya.

Namun kutu air justru makanan yang baik untuk ikan hias seperti ikan cupang atau ikan guppy. Bahkan saat ini kutu air sebenarnya sudah dibudidayakan dan menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan. 

Bagi Gagah, mencari kutu air ini adalah pekerjaan yang baru saja ditekuni, sejak pekerjaannya sebagai peternak ikan lele sedang sepi, akibat dampak Covid-19. 
Menurutnya, dengan banyaknya penggemar dan peternak ikan hias, membuat permintaan kutu air sebagai pakan ikan hias tersebut meningkat. 

Kutu air dijual melalui media sosial, per sendok teh takar kutu air dijual Rp 10.000 hingga Rp 80.000 untuk satu gelas ukuran sedang. Untuk mendapatkan kutu air bisa menghubungi Gagah langsung melalui no WA. 0852-5731-7084 atau FB @Gagah Juniar. 

Memantau Sungai yang ada kutu airnya.

"Sebenarnya bukan bisnis, cuma sampingan tapi ya lumayan, sudah 4 bulan, per sendok Rp 10.000, sehari itungannya paling 3 jam jualnya Rp 150 ribuan," tutur Gagah Juniar. 

Gagah mengaku kewalahan memenuhi permintaan kutu air, yang kini banyak dicari oleh penggemar dan peternak ikan hias sebagai pakan. Dalam sehari pendapatan tambahan yang ia peroleh bisa sampai Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. 

Selain berburu kutu air, terkadang Gagah Juniar juga mencari cacing sutra dan jentik nyamuk untuk pakan ikan cupang. 

"Tapi itu tergantung permintaan para peternak ikan cupang," katanya Gagah Juniar, kutu air, ikan cupang, Probolinggo.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement