Peristiwa Daerah Vaksin Covid-19

Jelang Kuliah Tatap Muka, UAD Kebut Vaksinasi Covid-19

Kamis, 03 Juni 2021 - 18:34 | 137.45k
Suasana vaksinasi Covid-19 oleh tenaga kesehatan di UAD (FOTO: Ahmad Tulung/TIMES Indonesia)
Suasana vaksinasi Covid-19 oleh tenaga kesehatan di UAD (FOTO: Ahmad Tulung/TIMES Indonesia)
FOKUS

Vaksin Covid-19

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Menanti kuliah tatap muka, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 tahap kedua.

Vaksinasi ini dikuti 500 peserta yang terdiri dari Dosen, Guru, Tenaga Kependidikan, Relawan dan Lansia Muhammadiyah DIY.

Rektor UAD, Dr. Muchlas, MT mengatakan vaksinasi Covid-19 kali ini diperioritaskan bagi pelayanan umum, pendidikan, perguruan tinggi dan sekolah-sekolah.

Menurutnya target kita bulan Agustus sudah di vaksinasi semuanya, sehingga bulan September UAD sudah bisa running untuk blended learning dan luring atau tatap muka.

"Kita harus mulai ada tatap muka walaupun itu terbatas berapa persen, tentu proses ini nantinya dengan menyiapkan segala protokol kesehatan yang ketat. Berharap pada bulan September seluruh dosen dan tendik telah di vaksinasi," kata Muchlas, di Kampus 4 UAD, Kamis (3/6/2021)

vaksinasi Covid jogja 2

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan DIY, Trisno Agung Wibowo, S.KM, M.Kes mengatakan vaksin Covid-19 yang hari ini digunakan adalah vaksin Astrazeneca, yang datang pertama sebelumnya vaksin Sinovac.

Untuk diketahui baik vaksin Astrazeneca dan Sinovac, sudah ada izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), telah mengeluarkan izin pengunaan darurat atau emergency use authorization (EAU).

"Semua vaksin memenuhi syarat dan sudah ada fatwa MUI bahwa vaksin itu halal dan suci," ujarnya

Harapannya dari WHO bahwa kekebalan secara alamiah akan didapatkan apabila 70 persen penduduk sasaran terlindungi akan terjadi kekebalan secara alamiah.

Menurutnya sampai hari ini DIY sudah mencapai dosis pertama 67,84 persen, jadi kurang 2,5 persen dari 70 persen. Adapun rentang waktu penyuntikan untuk vaksin AstraZeneca antara dosis satu dan dua yaitu selama 4-12 minggu.

"Jadi dua dosis vaksin Astrazeneca  disuntikkan dengan jarak minimal satu bulan, kalau vaksin Sinovac rentang waktu lebih selama 14-28 hari," ungkap Trisno

Nah vaksinasi ini, apapun hasilnya akan dimungkinkan terjadinya KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. KIPI merupakan reaksi medis setelah vaksin disuntikkan ke tubuh.

Kata Trisno, gejala KIPI bisa berupa gejala non serius atau ringan yang dirasakan misalnya habis disuntik bengkak sedikit di area bekas suntikan, gatal. Itu adalah KIPI yang ringan, dan serius mungkin bisa sampai shock dan seterunya.

Namun demikian baik vasksin Astrazeneca dan Sinovac digunakan belum ditemukan KIPI yang serius itu yang penting, dan tidak perlu cemas karena semua petugas yang digunakan adalah petugas yang sudah berkompeten, sudah dilatih.

"Jadi kalau ada sesuatu yang tidak diinginkan tentu akan bisa dilakukan tatalaksana dengan standar, disiapkan ambulance misal harus dirujuk ke rumah sakit," paparnya.

Trisno menambahkan, dalam pelaksanaan vaksin ini disiapkan empat meja pelayanan yaitu meja pendaftaran, meja screening, meja pelayanan dan meja observasi. Apabila telah memenuhi kriteria baru kemudian peserta akan mendapatkan injeksi vaksin.

Disarankan habis vaksinasi harus menunggu dulu setidaknya 30 menit. "Tujuannya untuk diamati ada atau tidaknya tanda-tanda terjadi KIPI," ucapnya

Program vaksinasi Covid-19 ini melibatkan tim tenaga kesehatan dari Rumah Sakit PKU Bantul, Rumah Sakit PKU Gamping, RSUD Kota Yogyakarta dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES