Pendidikan

Optimalkan Teaching Factory, Polbangtan Malang Gelar Workshop

Rabu, 02 Juni 2021 - 22:33 | 41.53k
Workshop Penyusunan Rencana Usaha Produk Unggulan di Aula Sasana Giri Sabha, Rabu (2/6/2021). (FOTO: Polbangtan Malang)
Workshop Penyusunan Rencana Usaha Produk Unggulan di Aula Sasana Giri Sabha, Rabu (2/6/2021). (FOTO: Polbangtan Malang)

TIMESINDONESIA, MALANG – Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) menggelar workshop Penyusunan Rencana Usaha Produk Unggulan di Aula Sasana Giri Sabha, Rabu (2/6/2021). Workshop dilaksanakan dalam upaya mengoptimalkan teaching factory (Tefa), sebagaimana ditegaskan Wakil Direktur I Polbangtan Malang, Dr. Novita Dewi Kristanti.

Novita mengatakan, dalam rangka optimalisasi kegiatan tefa di Polbangtan Malang, maka Unit Tefa melakukan percepatan agar kegiatan bisa berjalan dengan baik, di antaranya penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan membuat Rencana Usaha Produk Unggulan. 

Dia mengatakan, masing–masing divisi di Unit Tefa harus mempunyai produk unggulan. Karena fungsi Tefa tidak hanya sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa sesuai dengan kondisi di Dunia Usaha dan Dunia Industri, melainkan juga sebagai unit produksi kegiatan kewirausahaan. 

"Hal itu kita lakukan dengan tujuan untuk mencetak lulusan yang andal, professional, maju, mandiri  dan modern," ujarnya. 

Hal tersebut seiring dengan yang disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Syarul Yasin Limpo. Dia mengatakan perlu adanya lembaga pendidik pertanian yang berfungsi sebagai wadah untuk mencetak tenaga SDM pertanian yang andal profesional, maju, mandiri dan modern. Karena pengelolaan pertanian saat ini harus dilakukan dengan melibatkan teknologi.

Senada dengan yang disampaikan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa mesin cetak SDM unggulan ada di Lembaga Pendidikan. 

Kementerian Pertanian punya lembaga pendidikan vokasi. Lembaga pendidikan tersebut berperan penting membentuk generasi muda milenial sebagai pelaku pertanian yang maju, mandiri dan modern. Pelaku pertanian yang dan match dengan dunia usaha /dunia industri. 

Dengan begitu ketika lulus, langsung terjun sebagai petani milennial, andal, kreatif dan berdaya saing serta bekerja professional sebagai insan pertanian yang mampu menggerakan produktivitas pangan ke arah ekspor dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia,” terang Dedi.

Workshop-Polbangtan-2.jpg

Sementara itu manajer Tefa, Sutoyo, SP, MP, sebelum memimpin acara workshop Penyusunan Rencana Usaha Produk Unggulan menyampaikan kegiatan ini dilakukan dalam rangka menindaklanjuti brainstorming yang dilakukan pada Senin, 31 Mei 2021 lalu. 

Selanjutnya Sutoyo mengatakan Business Model Canvas (BMC) model bisnis kanvas untuk masing-masing divisi di teaching factory (Tefa) Polbangtan Malang digunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan secara operasional masing-masing di divisi Tefa.

Sutoyo berharap masing-masing divisi Tefa memiliki satu produk unggulan yang dilaksanakan secara professional, sehingga produk yang dihasilkan harus berstandar perusahaan.

Lebih lanjut Sutoyo mengatakan masing-masing unit atau divisi dalam Tefa Polbangtan Malang merupakan satu unit bisnis yang produknya harus berstandar perusahaan dan diproduksi berdasarkan kebutuhan pasar. 

"Makanya harus kita tentukan segmen pasarnya. Untuk bisa menentukan itu maka model bisnis yang kita gunakan adalah model bisnis kanvas," paparnya. 

Sedangkan output yang diharapkan pelaksanaan workshop ini adalah menghasilkan model bisnis kanvas untuk masing-masing divisi Tefa Polbangtan Malang, yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk menyusun proposal usaha di masing-masing divisi.

Produk unggulan yang ditentukan oleh masing-masing divisi harus sudah dikaitkan dengan bahan-bahan kajian yang nanti akan dipelajari oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dalam praktiknya masuk di dalam divisi itu sesuai unit ketrampilan atau unit kompetensi yang akan dipelajari papar manajer Tefa Sutoyo . 

Terkait dengan struktur organisasi, selaku manajer Tefa, Sutoyo mengatakan Struktur Organisasi Tefa terdiri atas Manajer Tefa, Wakil Manajer Tefa Bidang Produksi, Wakil manajer Tefa Bidang Produksi, Wakil Manajer Tefa Bidang Ful Casing dan Pemasaran. 

Dari struktur tersebut ada sembilan divisi yaitu Divisi Ternak Ruminansia Besar, Divisi Ternak Ruminansia Kecil, Divisi Ternak Unggas, Divisi Agroinput, Divisi Komoditas Tanaman Pangan, Divisi Hortikultura, Divisi Pembenihan, Divisi Pengolahan Hasil Pertanian dan Divisi Konsultasi Penyuluhan. 

Sebagai informasi, peserta workshop untuk mengoptimalkan teaching factory adalah seluruh kepala divisi beserta anggota tim yang ada di Tefa Polbangtan Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES