Ekonomi

Lamongan Siap Jadi Tulang Punggung Industri Peternakan Jatim

Rabu, 02 Juni 2021 - 20:50 | 33.52k
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memperagakan inseminasi buatan semen beku (sperma) Sapi Belgian Blue yang diberikan pada sapi peranakan jenis Limosin, Rabu (02/06/2021), Foto : Prokopim Lamongan/TIMES Indonesia).
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memperagakan inseminasi buatan semen beku (sperma) Sapi Belgian Blue yang diberikan pada sapi peranakan jenis Limosin, Rabu (02/06/2021), Foto : Prokopim Lamongan/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Menyambut program inseminasi gratis dari Provinsi Jawa Timur dalam pengembangan Sapi Belgian Blue, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyatakan Kabupaten Lamongan siap menjadi tulang punggung peternakan di Jatim. Pengembangan sapi jenis rumpun baru ini di Kabupaten Lamongan, ia berharap, adanya peningkatan jumlah produksi daging sapi.

“Lamongan siap menjadi tulang punggung industri peternakan di Jatim. Pemkab akan terus mensupport dan memperbaiki peternakan di Lamongan. Semoga adanya sapi jenis ini bisa memberikan peningkatan produksi daging sapi,” ujar Yuhronur Efendi saat launching  pengembangan Sapi Belgian Blue di Desa Puter, Kecamatan Kembangbahu, Lamongan, Rabu (02/06/2021).

Sapi Belgian Blue bermasa depan baik dan sangat menjanjikan bagi Lamongan, Pak Yes sapaan Yuhronur Efendi menjelaskan, karena sapi jenis rumpun baru ini memiliki postur tubuh tinggi besar, struktur tulang kuat dan daging bertumpuk-tumpuk.

“Untuk itu, kami akan membantu memenuhi beberapa sarana yang diperlukan, seperti bank sperma guna penyimpanan semen beku agar tidak terjadi kerusakan,” aku Pak Yes memperagakan inseminasi buatan semen beku (sperma) Sapi Belgian Blue yang diberikan pada sapi peranakan jenis Limosin.

Pak Yes juga menyerahkan penghargaan kepada petugas inseminasi buatan berprestasi, petugas puskeswan berprestasi dan petugas pelapor terbanyak kasus penyakit hewan melalui iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional), petugas wilayah dengan capaian polis terbanyak dan penyerahan polis AUTSK (Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau).

“Kedepannya kita akan mengusahakan Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) seimbang dengan Puskesmas yang ada di Lamongan,” katanya yang juga menyerahkan bantuan protein hewani serta memberikan santunan kepada anak yatim.

inseminasi-buatan-2.jpg

Sementara itu, Kepala UPT Inseminasi Buatan Dinas Peternakan Provinsi Jatim Iswahyudi mengungkapkan, Kabupaten Lamongan dipilih menjadi salah satu tempat pengembangbiakan sapi jenis Belgian Blue ini karena dianggap sebagai salah satu kabupaten yang berkomitmen dalam pengembangan peternakan. Dengan komitmen tersebut, ia meyakini, Lamongan bisa mendapatkan peranakan sapi Bellgian Blue murni sekitar 4 hingga 5 tahun.   

“Kalau 9 bulan lagi yang lahir ini jantan akan sama seperti Limosin Semintal, jika betina nanti dipelihara dan dikawinkan lagi dengan Belgian Blue lagi 3 sampai 4 kali proses, baru akan lahir Belgian Blue murni. Jadi sekitar 4 sampai 5 tahun perjuangan,” ucap Iswahyudi.

Iswahyudi menambahkan, sekitar 51 ribu akseptor (sapi siap kawin) di Lamongan, Pemprov Jatim akan memfasilitasi program inseminasi buatan gratis untuk mengembangkan Sapi Belgian Blue. “Mudah-mudahan dengan adanya kawin suntik gratis ini, 2026 Indonesia akan mandiri pangan sektor daging sapi,” akunya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan Sukriyah juga mengungkapkan, saat ini kebutuhan daging sapi di Indonesia masih sekitar 65 persen yang tercukupi, kekurangannya masih impor. Sedangkan, menurutnya, Provinsi Jatim sendiri masih bisa memberikan pasokan daging nasional sebanyak 35 persen.

“Lamongan merupakan salah satu tulang punggung bantu pemasokan daging provinsi dan nasional. Kami berharap dengan dikembangkannya Belgian Blue ini dapat meningkatkan populasi sehingga produksi daging sapi juga dapat meningkat,” ujar Sukriyah.

Karena, jelas Sukriyah, sapi yang dikembangkan di Indonesia sejak awal tahun 2016 ini memiliki karakteristik unggul yakni memiliki otot ganda (double muscle), tempramen jinak dan mudah dalam penanganannya.

“Selain itu, sapi Belgian Blue juga memiliki postur tubuh besar dan tinggi dengan kadar lemak rendah dan kenaikan berat badan tinggi kurang lebih 1,2 kg sampai 1,5 kg. Berbeda dengan sapi umumnya yang kenaikan berat badannya berkisar antara 0,8 kg sampai 1,2 kg,” tutur Sukriyah siap mendukung program inseminasi gratis dari Provinsi Jatim agar Kabupaten Lamongan bisa menjadi tulang punggung peternakan di Jatim.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES