Peristiwa Internasional

Joe Biden Tangguhkan Sewa Pengeboran Minyak di Alaska Inilah Pertimbangannya

Rabu, 02 Juni 2021 - 10:06 | 25.67k
Presiden AS Joe Biden. (foto: Jim Lo Scalzo / Pool via REUTERS)
Presiden AS Joe Biden. (foto: Jim Lo Scalzo / Pool via REUTERS)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPresiden Amerika Serikat, Joe Biden telah menangguhkan sewa pengeboran minyak dan gas di areal Suaka Margasatwa Nasional Arktik Alaska yang telah disetujui Donald Trump.

Penangguhan itu karena mempertimbangkan dampak lingkungan dari pengeboran di wilayah terpencil yang telah menjadi fokus pertarungan politik selama beberapa dekade.

Dilansir Al Jazeera, Suaka Margasatwa Nasional Arktik seluas 19,6 juta hektar yang terpencil di Alaska, Amerika Serikat adalah rumah bagi beruang kutub, karibu, burung hantu bersalju, dan satwa liar lainnya, termasuk burung yang bermigrasi dari enam benua.

Perintah Departemen Dalam Negeri AS telah mengumumkan Selasa malam. Ini mengikuti moratorium sementara kegiatan sewa minyak dan gas yang diberlakukan oleh Biden pada hari pertamanya menjabat. 

Perintah eksekutif 20 Januari Biden menyarankan tinjauan lingkungan baru diperlukan untuk mengatasi kemungkinan kelemahan hukum dalam program pengeboran yang disetujui oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump di bawah undang-undang 2017 yang disetujui oleh Kongres.

Mereka yang diberi pengarahan tentang rencana tersebut meminta anonimitas karena rencana tersebut belum dirilis secara resmi.

Partai Republik dan industri minyak telah lama mencoba membuka suaka margasatwa, yang dianggap keramat oleh Penduduk Asli Gwich'in, untuk pengeboran itu. Sementara partai Demokrat, kelompok lingkungan dan beberapa suku asli Alaska telah berusaha untuk memblokirnya.

Biro Pengelolaan Tanah AS, sebuah agen Departemen Dalam Negeri, mengadakan penjualan sewa untuk dataran pantai tempat perlindungan itu pada 6 Januari, dua minggu sebelum Biden menjabat.

Delapan hari kemudian badan tersebut menandatangani sewa untuk sembilan traktat dengan luas hampir 1.774 km persegi (685 mil persegi). Namun, penerbitan sewa itu tidak diumumkan secara terbuka sampai 19 Januari.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menentang pengeboran miyak di wilayah Suaka Margasatwa Nasional Arktik Alaska tersebut, dan kelompok-kelompok lingkungan telah mendorong perlindungan permanen, yang diminta Biden selama kampanye presiden.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES