Politik

Mochtar W Oetomo: Khofifah Jangan Malu-malu Nyalon Cawapres 2024

Senin, 31 Mei 2021 - 22:09 | 23.78k
Pakar Politik Mochtar W Oetomo.(Dok.TIMES Indonesia)
Pakar Politik Mochtar W Oetomo.(Dok.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kendati momen Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih cukup lama, namun bursa mulai terbuka. Beberapa desas desus dan prediksi terkait tokoh potensial kian menghangat. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa misalnya. Namanya masuk dalam bursa Cawapres 2024.

Apalagi beberapa pekan terakhir, Khofifah nampak melakukan pertemuan dengan para tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi berdasarkan hasil kajian lembaga survei. Mulai pertemuan dengan Gubernur DKI Anies Baswedan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Menparekraf Sandiaga Uno.

Ridwan Kamil bahkan disebut melakukan kunjungan balasan kendati keduanya menepis isu penjajakan politik.

Pengamat politik asal Universitas Trunojoyo Madura, Mochtar W Oetomo menilai, peluang Khofifah cukup terbuka untuk maju sebagai Cawapres. Apalagi, Khofifah menjabat sebagai kepala daerah dengan jumlah penduduk besar.

Potensi Khofifah sebagai Cawapres juga digadang sejumlah pengurus partai di Jatim. Sebut saja Golkar dan terbaru Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mereka bahkan secara terang-terangan memberi dukungan ke Khofifah.

"Dari berbagai hasil survei kecenderungannya bursa capres cawapres didominasi kepala daerah. Termasuk Bu Khofifah, sebagai kepala daerah punya kesempatan besar, karena jadi sorotan, termasuk kinerjanya," ujar Mochtar, Senin (31/5/2021).

Mochtar menilai Gubernur Khofifah memiliki tiga keunggulan yang bisa ditawarkan kepada kandidat Capres. Pertama, Khofifah merupakan representasi Jawa Timur.

"Bagaimanapun Jatim barometer politik nasional dengan pemilih besar, 30 juta lebih. Keberagaman politik Jatim, hampir sama dengan nasional," imbuhnya.

Kedua, lanjut Mochtar, Khofifah merupakan representasi Nahdlatul Ulama (NU). Mochtar meyakini, kekekuatan NU tidak bisa diabaikan. Terbukti di tahun 2019, kekuatan NU berhasil mengantar Kiai Ma'ruf Amin sebagai Cawapres Joko Widodo.

Keunggulan Khofifah lainnya, yakni representasi perempuan. Mochtar membeberkan, pemilih perempuan di Indonesia lebih banyak. Pemilih perempuan juga loyal terhadap pilihannya.

"Semua calon kandidat saya rasa cocok dengan Khofifah. Ketika semua fokus pada posisi Capres, hemat saya, Khofifah akan strategis kalau fokus pada posisi Cawapres. Dengan fokus di sana, Khofifah akan menguntungkan dipasangkan dengan siapa pun," katanya.

"Siapapun yang menggandeng Khofifah akan menguntungkan. Katakan Ridwan Kamil dengan Khofifah, gabungan Jabar, Jatim, dua provinsi besar. Ganjar dengan Khofifah, Jatim, Jateng, belum lagi representasi abang ijo. Kalau dengan Prabowo yang nasionalis, kuat citra patriotnya, diwakili wakil dari NU, juga kuat. Anies yang selama ini banyak dikhawatirkan lebih ke golongan kanan nanti gandeng Khofifah jadi di tengah. Ini pilihan bagus buat kandidat capres," sambungnya.

Lebih lanjut, Mochtar menilai, Khofifah dekat dengan beberapa partai politik yang potensial mengusung Ketua PP Muslimat NU tersebut. Meski saat ini, Khofifah tidak ber-parpol. Parpol itu di antaranya, PKB, PPP, Golkar, Demokrat, dan NasDem.

Mochtar menambahkan, Khofifah jangan malu-malu untuk menunjukkan keinginannya maju di Pilpres 2024. Dengan waktu yang tersisa, Khofifah harus mulai membangun citra ke arah Pilpres 2024, agar namanya dalam survei terus melejit.

"Kalau Khofifah niat ke sana jangan malu-malu, harus running sejak dini, agar tidak kehilangan ruang dan waktu. Survei Khofifah masih berkisar 1-2 persen, waktunya masih cukup. Itu terjadi karena Khofifah masih malu dibanding kandidat lain yang sudah membangun citra. Kalau ada niatan jangan malu-malu," jelas Mochtar W Oetomo.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES