Ekonomi

Pasokan Kedelai Langka, Inkoppas Minta Pemerintah Percepat Impor

Senin, 31 Mei 2021 - 23:07 | 28.16k
Ilustrasi - Pekerja mengeringkan biji kedelai untuk dijadikan tempe di rumah produksi tempe. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Ilustrasi - Pekerja mengeringkan biji kedelai untuk dijadikan tempe di rumah produksi tempe. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Langkanya pasokan kedelai di pasaran untuk bahan pembuatan tahu dan tempe saat ini sangat dirasakan oleh para pengusaha. Bahkan masyarakat turut merasakan dampak tingginya harga kedelai, karena tahu dan tempe menjadi menu favorit sebegaian rakyat Indonesia.

Ketua 1 Inkoppas (Induk Koperasi Pedagang Pasar), Andrian lame Muhar, S.E., Msi, menyampaikan bahwa mayoritas kedelai berasal dari import. Ia menyebutkan keadaan saat ini di pasaran mungkin ada kelangkaan kedelai, kemungkin kuota import saat ini belum di keluarkan oleh Pemerintah atau perintah import dari Pemerintah belum dirilis.

"Kemungkinan informasi yang di terima Pemerintah stok kedelai masih cukup, sedangkan para pedagang tahu dan tempe sudah mengalami keresahan akan kelangkaan kedelai tersebut," terangnya, pada Sabtu (29/5/2021) lalu.

MuharMuhar, S.E., Msi, Ketua 1 Inkoppas. (Foto: Dok. Pribadi)

Lebih lanjut dia memastikan, jika barang Kedelai langka tentu harganya pun juga langsung naik dan belum tentu kapan akan sampai stabil kembali.

" Pemerintah harus melihat kelangkaan kedelai ini sebagai permasalahan yang serius, Pemerintah harus bergerak cepat jika memerlukan import, maka harus cepat melakukan import, dengan cepat melakukan rapat koordinasi terbatas, kemudian mengeluarkan kuota import bagi para importir kedelai, sehingga pasokan kedelai ada lagi di masyarakat," terangnya.

Sedangkan berbicara mengenai kedelai di Indonesia baginya merupakan sesuatu yang cukup unik, karena Kedelai merupakan sesuatu makanan rumahan yang biasa di konsumsi sehari-hari oleh masyarakat.

“Ibarat kita mengimport F16 maka di Indonesia F16 ini dijadikan kaleng kerupuk,  sesuatu yang biasa di makan sehari- hari maka sangat miris jika tahu dan tempe jadi mahal. Inkoppas berharap kedelai bisa tumbuh dan berswasembada di Indonesia, semoga petani- petani kedelai dapat menghasilkan yang baik dan murah, sehingga kita akan dapat Surplus dari kedelai, pemerintah melalui Kementrian Pertanian harus mendorong semua alat- alat produksi, dan semua yang terkait dengan produksi kedelai bekerja sama," tutur Andrian.

Inkoppas berharap kedepannya Pemerintah mempercepat Import kedelai, sehingga masyarakat tidak mengalami kekurangan stok kedelai dan menjaga harga kedelai tetap murah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES