Peristiwa Daerah

Kasus Domba Mati Misterius, Peternak Banyuwangi Diminta Waspadai Musim Kawin Anjing

Senin, 31 Mei 2021 - 19:41 | 95.97k
Ilustrasi - Anjing Liar. (Grafis: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Ilustrasi - Anjing Liar. (Grafis: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi mengaitkan kematian sejumlah domba secara misterius dengan musim kawin anjing.

Diduga, mendekati musim kawin ini, anjing liar menjadi lebih agresif dan berani menyerang hewan ternak warga.

Diberitakan sebelumnya, pada Minggu (30/5/2021) ditemukan lima ekor domba di Desa Kedungsari, Kecamatan Tegaldlimo mati secara misterius. Seluruh bangkainya memiliki luka gigitan di bagian leher. Masing-masing ditemukan ada bekas lubang taring mirip gigitan dracula, mahluk fiksi pengisap darah.

Atas peristiwa tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi telah menerjunkan tim untuk memeriksa secara langsung. Hasil pemeriksaan bangkai domba, ditemukan sejumlah bekas luka akibat gigitan hewan buas. Baik gigitan di leher, perut maupun bagian kaki.

"Setelah dicek petugas, bisa dipastikan itu bekas gigitan hewan liar. Cuma kita belum bisa memastikan hewan apa yang memangsa," kata Nanang Sugiharto, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Senin (31/5/2021).

Akan tetapi, Nanang menduga kuat jika kematian domba-domba tersebut ulah anjing liar. Mengingat, musim kawin anjing sudah dekat. Dia mengakui, peristiwa serupa memang kerapkali terjadi di Banyuwangi. Terutama di bulan Juni hingga September mendatang.

"Kemungkinannya anjing hutan. Sebentar lagi musim kawin mereka dan ini biasa terjadi di kawasan pemukiman dekat hutan," kata Nanang.

Di musim kawin ini, anjing-anjing liar cenderung bertingkah agresif. Sehingga, para anjing ini akan mengganggap hewan-hewan disekitar sebagai kompetitor, termasuk ternak warga.

Alasan inilah yang mendasari kelompok anjing liar tersebut hanya membunuh atau melukai domba warga. Dari lima domba yang mati, tidak ditemukan bagian tubuhnya yang dimakan. Empat domba mati karena gigitan di leher. Sedangkan satu ekor lainnya, mati karena perutnya terkoyak.

"Inilah kemudian, kenapa hewan ternak yang dimangsa tersebut hanya digigit hingga mati. Pada musim kawin hormonnya meningkat, anjing ini cenderung lebih agresif," ungkapnya.

Untuk mengantisipasi hal serupa terulang kembali, Dinas terkait menganjurkan para peternak di Banyuwangi untuk mengokohkan kandang ternak mereka. Selain itu, bisa juga menggunakan cara alternatif yang diyakini bisa menakuti hewan liar.

"Dianjurkan kandang domba dibuat lebih tinggi atau model panggung dan dibuat lebih tertutup. Atau bisa juga memberi tanda dengan cat warna merah. Kalau kepercayaan masyarakat Kabupaten Banyuwangi, warna merah bisa membuat hewan buas takut untuk memangsa ternak," cetusnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES