TIMESINDONESIA, JAKARTA – Chelsea tampil sebagai jawara Liga Champions musim 2020/2021. Ini setelah mereka mampu mengalahkan Manchester City pada laga final, Minggu dinihari (30/5/2021) di stadion Do Dragao Portugal.
Kedua tim tampil dengan komposisi terbaik. Kecuali City yang membuat perubahan dengan tak memainkan Fernandinho atau Rodri dan lebih memainkan Bernardo yang menunjukkan mereka tampil menyerang.
Tim asuhan Guardiola ini tampil lebih menyerang. Mengandalkan duet Strerling-Mahrez di lini depan mereka coba mencetak gol. Chelsea lebih mengandalkan serangan balik. Namun serangan mereka lebih efektif. Beberapa peluang emas pada babak pertama justru mereka ciptakan terutama melalui kaki Timo Werner.
City yang dominan memegang penguasaan bola kecolongan pada menit 42. Kai Havertz yant tak terkawal mampu melewati kiper Ederson sebelum kemudian menceploskan bola ke gawang untuk membuat skor menjadi 1-0.
Memasuki babak kedua, beberapa perubahan dilakukan oleh City dengan memasukkan Gabriel Jesus, Fernandinho dan Sergio Aguero. Namun hal ini tak cukup membantu mereka bisa mengejar ketertinggalan. Sebaliknya Chelsea melalui serangan balik kerap membahayakan gawang City, salah satunya melalui sontekan Christian Pulisic yang masih menyamping tipis di sisi kanan gawang Ederson.
Masa injury time hingga 7 menit juga tak cukup buat Manchester City mampu mencetak gol ke Chelsea. Wasit meniup peluit akhir laga dan tim asuhan Thomas Tuchel sah sebagai jawara Liga Champions musim 2020/2021. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Irfan Anshori |
| Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
