Wisata

Curug Goong Pangandaran, Tempat Menyimpan Alat Ronggeng Gunung Milik Dewi Samboja

Minggu, 30 Mei 2021 - 05:25 | 99.64k
Curug Goong di Blok Paliken Desa Pasirgeulis Kecamatan Padaherang Tempat Penyimpanan Peralatan Ronggeng Gunung (Foto: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Curug Goong di Blok Paliken Desa Pasirgeulis Kecamatan Padaherang Tempat Penyimpanan Peralatan Ronggeng Gunung (Foto: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Curug Goong di Blok Paliken, Desa Pasirgeulis, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran merupakan tempat penyimpanan alat ronggeng gunung milik Dewi Samboja.

Keberadaan Curug Goong Pangandaran tidak jauh dari lokasi batu kendit yang merupakan salah satu inspirasi bentuk bangunan lumbung padi atau leuit.

Menurut cerita warga setempat, Dewi Samboja menyimpan peralatan seperangkat alat musik ronggeng gunung pada waktu bermukim di Blok Paliken.

Curug Goong 2

Keberadaan Dewi Samboja di Blok Paliken waktu itu ditemani seorang prajurit dari Kerajaan Galuh Pangauban utusan Prabu Haur Koneng.

Berdasarkan cerita, Dewi Samboja bermukim di Blok Paliken dalam rangka mengatur strategi pembalasan kepada Suraboma atau Bajo yang telah membunuh suaminya Raden Anggalarang.

Pembalasan tersebut dilakukan oleh Dewi Samboja melalui seni tradisional ronggeng gunung.

"Dewi Samboja lebih memilih mengatur strategi pembalasan daripada meneruskan perjalanan menemui Prabu Haur Koneng," kata Ketua Lembaga Adat Pangandaran Erik Krisna Yudha, Sabtu (29/5/2021).

Harusnya waktu itu Dewi Samboja segera menemui Prabu Haur Koneng di Kerajaan Galuh Pangauban yang merupakan Ayah dari Raden Anggalarang.

Namun karena harus melewati Kerajaan Kawasen, maka Dewi Samboja memilih bermukim di Blok Paliken sambil menunggu jemputan dari prajurit Kerajaan Galuh Pangauban.

Curug Goong 3

"Saat Dewi Samboja menunggu kedatangan utusan Kerajaan Galuh Pangauban, peralatan ronggeng gunung disimpan di dinding curug goong," tambahnya.

Dulu jika salah satu rombongan kesenian ronggeng gunung akan melakukan pementasan biasanya ada ritual khusus yang dilakukan di Curug Goong dan secara tiba-tiba peralatan ronggeng gunung itu keluar di dinding Curug Goong.

"Jika rombongan seni ronggeng gunung telah melaksanakan pagelaran harus secepatnya mengembalikan peralatan itu sebelum fajar datang," papar Erik.

Suatu saat ada salah satu grup seni ronggeng gunung yang tidak menaati aturan mengembalikan peralatan sebelum fajar tiba, akhirnya peralatan itu hingga sekarang menghilang entah kemana.

Lokasi Curug Goong Pangandaran sekarang banyak dikunjungi wisatawan karena sangat eksotis dan menyimpan beberapa cerita lokal. Kearifan lokal yang ada di daerah Blok Paliken dapat menjadi salah satu daya tarik yang sangat bagus dan layak dipromosikan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES