Wisata

Hadirkan Nuansa Eropa, Kampung Kayutangan Heritage Malang Jadi Little Amsterdam

Sabtu, 29 Mei 2021 - 16:06 | 276.11k
Pagar pembatas sungai dengan desain kuno dibangun di kawasan wisata Kampung Kayutangan Heritage, Kota Malang untuk menghadirkan nuansa ala Eropa. (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Pagar pembatas sungai dengan desain kuno dibangun di kawasan wisata Kampung Kayutangan Heritage, Kota Malang untuk menghadirkan nuansa ala Eropa. (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGKampung Kayutangan Heritage yang menjadi salah satu wisata kampung tematik andalan Kota Malang, Jawa Timur saat ini terus ditata agar menarik.

Selain jalan poros di pintu masuk utama yang menyajikan pemandangan rumah jaman dulu (heritage) dengan berbagai ornamennya, Kampung Kayutangan Heritage juga menyajikan nuansa Eropa.

Ini terlihat dengan kehadiran jembatan dan pagar yang menjadi pembatas jalan dengan sungai kecil atau Kali Sukun yang mengalir membelah kawasan ini.

Konsep ala Kota Amsterdam, Belanda yang memiliki banyak kanal sungai coba dihadirkan di sini. Mulai dari ornamen pagar dan jembatan, tempat singgah, hingga model lampu yang digunakan. Di satu sisi, ada lukisan atau mural di tembok dengan tema heritage. Semuanya menyata membawa pengunjung seolah berjalan ke lorong waktu di wilayah Eropa.

Wakil Ketua Manajemen Kampung Kayutangan Heritage, Herman mengatakan, pembangunan pagar dan jembatan ala Eropa tersebut terealisasi tujuh bulan lalu, setelah berbagai instansi swasta hingga Pemkot Malang melakukan survei lokasi guna memaksimalkan program Kotaku yang diinisiasi langsung oleh Kementerian PUPR RI.

Pagar-pembatas-sungai-dengan-desain-kuno-dibangun-2.jpg

"Ketika gerakan manajemen semakin banyak didukung sama warga sini, berbagai instansi mulai serius memperhatikan. Lalu pak wali pun sempat survei ke sini dan akhirnya mulailah dibangun ini. Baru sekitar sebulan yang lalu akhirnya selesai dikerjakan," ujar Herman, Sabtu (29/5/2021).

Meski wisata Kampung Kayutangan Heritage masih ditutup semenjak adanya pandemi Covid-19, Herman mengatakan, setelah jembatan ala Eropa tersebut selesai dikerjakan, warga sekitar mulai menata kawasan sekitar untuk semakin mempercantik kawasan tersebut.

Salah satu inovasinya, yakni nantinya akan dibuatkan kapal kecil yang bakal di taruh dibawa sungai agar mirip dengan suasana sungai di Amsterdam. Wisatawan bisa menaiki perahu tersebut.

"Nanti akan kita buatkan beberapa kapal di taruh di sungai itu. Kita juga berencana akan membuat dam untuk bisa membuka dan menutup air. Jadi saat ditutup kan airnya naik, nanti barulah kapal kita taruh dan wisatawan bisa bersantai di atas kapal itu," ungkapnya.

Selain perahu, saat ini masih dikebut penyelesaian lukisan mural di tembok yang ada di kawasan jembatan tersebut. Nantinya dari pihak ketiga akan melanjutkan lukisan. Kemudian penataan taman bunga, loket, lampu dan papan-papan petunjuk.

"Lukisannya sendiri nanti akan dibikin nuansa heritage jaman dulu ya. Biar kesannya lebih dalam lagi. Itu disemua tembok yang masih kosong," katanya.

Herman menambahkan, nantinya jika kawasan wisata tersebut telah dibuka akan dibuat spot kuliner guna mengakomodir warga sekitar yang ingin berjualan. Warga yang berjualan tetap berada di dalam rumah dan tidak diperbolehkan berjualan di kawasan jalan jembatan tersebut.

"Jualan di dalam rumah, tidak boleh di jalanan ini. Nanti akan kita data dan kita buatkan plakat yang seragam dan pastinya tetap berkonsep heritage. Setelah itu, nantinya disepanjang aliran sungai ini akan kita bersihkan semua dibantu oleh pihak ketiga agar Kampung Kayutangan Heritage lebih indah lagi," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES