Entertainment

Masyarakat Rindu Slank yang Kritis

Sabtu, 29 Mei 2021 - 10:03 | 81.99k
band Slank. (FOTO: Dok Gojek Indonesia)
band Slank. (FOTO: Dok Gojek Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beberapa hari yang lalu Tagar 'Slank Penipu' trending di Twitter. Diketahui, itu adalah bentuk kritikan warganet terhadap Slank yang dinilai telah bungkam soal penonaktifan 75 pegawai KPK RI karena tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), dalam alih status sebagai ASN.

Akhirnya 51 pegawai lembaga antirasua itu kini resmi diberhentikan. Dan 24 pegawai masih proses dibina. Warganet kecewa berat terhadap Slank yang bungkam dalam hal tersebut.

Padahal sebelum ini, Slank terkenal sebagai grup musik yang sangat vokal dalam memberikan kritikan kepada rezim. Baik secara langsung maupun melalui karya-karyanya. Sebelumnya, pada 2017 lalu masyarakat juga sudah sempat mengkritik Slank karena sudah tak galak lagi terhadap pemerintah.

Nyatanya, kritik masyarakat itu memang bukan tak beralasan. Jika dibandingkan saat ini, pada masa Presiden RI Sosilo Bambang Yudhoyono (SBY), mereka lebih lantang terhadap kebijakan-kebijakan yang tak pro terhadap rakyat.

Masuk dalam 'Sarang'

Kini mereka benar-benar sudah masuk dalam 'sarang' pemerintah. Hal itu memungkinkan mereka tak bisa lagi diharapkan oleh masyarakat sebagai wadah untuk mengkritisi pemerintah.

Ya, hal itu setelah kemarin Gitaris band Slank, Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank diangkat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi Komisaris di PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

Pengangkatan personel band ternama di Indonesia itu berbarengan dengan ditunjuknya Mantan menteri riset dan teknologi Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama Telkom.

Sebelum ini, Abdee dan personel lainnya diketahui beberapa kali tampil pada saat Presiden RI Jokowi kampanye pada pemilihan presiden. Bahkan, Kepala Negara sendiri pernah berkunjung langsung ke Gang Potlot, yang merupakan markas Slank, saat kampanye Pilpres 2014 lalu.

Selain itu, Abdee juga diketahui pernah bertemu Presiden Jokowi di Kantor Tim Pemenangan Jokowi-JK di Jl Subang, Menteng, Jakarta Pusat. Pada 2014 lalu, pria yang masuk ke band Slank pada 1997 untuk menggantikan posisi Pay itu pernah secara terang-terangan mengaku mendukung Jokowi.

Kini, tagar 'Slank Penipu' kemarin seolah jadi bukti masyarakat benar-benar merindukan Slank yang dulu. Yang ikut menyuarakan kegelisahan, kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tak berpihak kepada masyarakat dan jelas merugikan negara. Bukan malah bungkam terhadap penyelewengan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES