Indonesia Positif

Lulusan UC Surabaya Berani Membuka Bisnis Kafe Kekinian di Lombok saat Pandemi

Jumat, 28 Mei 2021 - 13:41 | 95.22k
Ridha Rizqika, alumni Universitas Ciputra.
Ridha Rizqika, alumni Universitas Ciputra.

TIMESINDONESIA, LOMBOK – Bisnis kuliner memang tidak pernah ada habisnya. Selalu ada produk baru yang muncul di pasar. Namun tidak semua produk bisa laris di pasar dan bertahan lama; hanya produk yang mempunyai keunikan cita rasa dan kemasan yang menarik bisa mencuri perhatian konsumen. Hal ini yang dilakukan oleh Ridha Rizqika, alumni Universitas Ciputra atau UC Surabaya.

Pada saat pandemi ini dia mengembangkan bisnis kuliner sejak Maret 2021. Lulusan dari Hotel and Tourism Business UC ini membuat bisnis kuliner yang sekarang sedang marak maraknya di Lombok, yaitu sebuah kafe kekinian.

Bisnisnya yang berlokasi di Mataram mengusung konsep baru di bidang kuliner di Lombok, yaitu cereal café. Ridha membuat bisnis café yang bernama Seventies Cereal Café, yang berlokasi di Jl. Majapahit No.87 Mataram, Lombok.

Dalam hal ini kafe Ridha tidak hanya menjual kopi, melainkan menjual cereal dan es krim sebagai pembeda dengan kafe yang lain. Bisnis ini terbentuk karena banyak kafe yang sudah sangat menjamur di Mataram, sehingga Ridha dan timnya memutuskan untuk menghadirkan tema kafe baru di Mataram.

Walaupun kafe ini masih tergolong baru, dia berani membukanya karena dia sudah mempunyai  pengalaman belajar membuka bisnis baru selama kuliah di UC. Karena bisnis ini Ridha kerjakan sendiri bersama dengan timnya, mulai dari brainstorming ide, mencari bahan baku, hingga berdirinya bisnis ini, maka dia sangat senang.

Cafe Seventies Cereal

Dia merasa perjuangannya lebih berat dibanding menjalankan bisnis keluarga yang selama ini dia jalankan di bidang property. Dia merasa pengalaman yang didapatkan jauh lebih berkesan. Tantangan terbesar dari membuat bisnis ini adalah mencari value yang bisa disuguhkan ke customer? Apa yang menjadi pembeda bisnisnya dengan bisnis yang lain. Itu adalah tantangan terbesar sebenarnya dalam membangun bisnis. 

Dalam tahap awal di fase brainstorming, dia berusaha mencari jalan untuk bisa menyalurkan ide yang dibuat susah payah untuk bisa diterima oleh pelanggan. Ridha harus memikirkan konsep yang seperti apa yang digunakan? Penyampaiannya melalui media mana? Menurutnya yang harus dipikirkan secara matang adalah bukan hanya mencari keuntungan, tapi juga berbagi experience, berbagi ide, berbagi kenangan pada para pelanggan.

Menurut Ridha diperlukan sikap yang positif, dalam melayani customer sehingga sebisa mungkin customer keluar dari pintu dengan perasaan bahagia.

Sebagai alumni Hotel and Tourism Business  dari Universitas Ciputra Surabaya, dia sudah belajar untuk merencanakan dan membuat bisnis sejak  awal. Dulu pada waktu ospek hari terakhir, dia sudah diminta untuk berjualan produk yang dia buat. Menurut Dewa Gde Satrya, Kepala Program Studi Hotel and Tourism Business di Universitas Ciputra Surabaya, mata kuliah Entrepreneurship yang diadakan di setiap semester membentuk pemikiran dan ketrampilan mahasiswa untuk mampu membuat bisnis.

Menurut Ridha, membuat bisnis baru, diluar bisnis keluarganya memang banyak naik turunnya, karena memulai dari awal lagi. Dia menyarankan ke generasi muda untuk memperbanyak pengalaman selama masih sekolah, atau masih kuliah.

"Ikuti semua kegiatan, kenali berbagai macam situasi. Cara paling baik memahami potensi diri yaitu dengan menjalani. Dengan mencoba berbagai macam kegiatan, hobi, ilmu, dan banyak hal, kita jadi bisa tahu," kata Ridha, alumni UC Surabaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES