Usung Motif Pop Art, Day Art Batik Probolinggo Sasar Kawula Muda dan Anak-Anak

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Perajin batik Probolinggo yang juga pemilik Day Art Batik, Friday Purnama Sari bereksperimen dengan motif yang lebih kekinian. Dengan memasukkan unsur pop art, batik hasil produksi perajin ini disukai oleh kawula muda bahkan anak-anak.

“Selama ini batik lebih identik dengan pakaian orang tua, formal, dan tidak kekinian, sehingga kurang diminati dan kurang sesuai dengan gaya anak muda. Namun, dengan memasukkan unsur pop art, motif batik kami terlihat warna-warna cerah sehingga lebih eye catching dan bisa disukai oleh kawula muda maupun anak-anak,” papar Friday.

Proses pewarnaan batik di Day Art Batik.

Friday menambahkan, karakter motif yang kekinian lepas dari pakem motif batik sengaja dibuat untuk menargetkan pangsa pasar kawula muda dan anak-anak.

Menurut dia, inspirasi motif kebanyakan diambil dari lingkungan sekitar, seperti bunga dan hewan yang distilasi dan deformasi menjadi bentuk yang lebih estetik.

“Untuk proses pembuatan seperti membuat batik tulis pada umumnya dan lama pengerjaannya, tergantung dengan kerumitan dan detail motif yang dibuat menjadi batik,” jelas dia.

Friday mengungkapkan, batik pop art yang diproduksi mulai 2014 dijual di pasaran mulai harga Rp 200 ribu. Namun, kerumitan motif ikut menentukan harga jualnya.

“Pemasaran batik pop art sudah tersebar seluruh Indonesia. Pembelian bisa dilakukan offline maupun online melalui WhatsApp atau Instagram dayart_batik,” kata pemilik Day Art Batik yang beralamat di Jalan Merapi 142 Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement