Politik

Sambut Hari Lansia, Anggota DPRD Surabaya Minta Wali Kota Realisasikan Program Lansia

Rabu, 26 Mei 2021 - 16:27 | 25.68k
Tjutjuk Supariono saat sesi wawancara bersama awak media. (FOTO: Dok. Pribadi for TIMES Indonesia)
Tjutjuk Supariono saat sesi wawancara bersama awak media. (FOTO: Dok. Pribadi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Menjelang peringatan Hari Lansia Nasional pada 29 Mei 2021 mendatang, Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Tjutjuk Supariono mengimbau Wali Kota terpilih untuk mewujudkan program-program yang berkaitan dengan lansia di Kota Surabaya.

Program khusus lansia dinilai penting karena semakin banyaknya populasi lansia di Surabaya, angkanya sudah mendekati 9 persen. Angka ini diperkirakan akan terus naik seiring dengan membaiknya angka harapan hidup di Surabaya.

Menurutnya, kinerja pelayanan kesehatan di Kota Surabaya terus membaik ditandai dengan terus naiknya angka harapan hidup. Tahun 2020, angka harapan hidup telah mencapai 74,18 tahun.

"Surabaya telah mengarah ke struktur penduduk menua (ageing population) sebagaimana kota-kota maju di dunia. Program lansia ini semakin penting untuk diperhatikan. Apalagi programnya sudah pernah disampaikan oleh Mas Eri, tinggal eksekusi saja," papar Tjutjuk.

Eri-Cahyadi-1.jpgWali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam momen kampanye Pilkada 2020 yang lalu. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

Program-program khusus lansia yang dimaksud meliputi pemberian gelang chip yang berisi NIK, rekam medis, alat pelacak GPS, dan layanan listrik serta air gratis.

Selain itu, ada layanan dokter keliling, peningkatan permakanan pada posyandu lansia, dan beberapa program lain untuk lansia yang telah disampaikan Wali Kota terpilih pada waktu kampanye lalu.

Selain itu, Tjutjuk juga mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota Surabaya dalam menangani lansia di masa pandemi Covid-19.

"Sampai dengan bulan Mei 2021, kurang lebih 78 persen lansia di Surabaya sudah divaksin. Angka ini merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Meski begitu, masih banyak masalah terkait lansia yang perlu diselesaikan,," ujar politisi asal PSI ini.

Melansir data BPS tahun 2019, 6,01 persen lansia muda (umur 60-69 tahun) mendominasi jumlah lansia di Surabaya. Dari sisi kesehatan, angka kesakitan penduduk lansia dan yang mengalami keluhan kesehatan pun jumlahnya cukup besar, masing-masing sebanyak 24,25 persen dan 46,03 persen.

Ironisnya ada sekitar 40,18 persen lansia yang memilih untuk tidak berobat jalan dan 2,49 persen tidak memiliki biaya. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masalah lansia yang belum terselesaikan, harapannya dengan dijalankannya program khusus lansia ini, masalah tersebut bisa berkurang.

"Bertepatan dengan Hari Lansia dan hari ulang tahun Kota Surabaya, saya mengucapkan selamat hari lansia dan selamat ulang tahun ke-728 untuk kota kita tercinta ini. Semoga Kota Surabaya semakin maju dan menjadi kota dengan lansia yang sehat, mandiri, dan turut berperan dalam pembangunan kota," tutup Tjutjuk Supariono, Anggota Komisi D DPRD Surabaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES