Peristiwa Daerah

Gerhana Bulan Total 26 Mei, UAD Siapkan Shalat Gerhana dan Diskusi Ilmiah

Selasa, 25 Mei 2021 - 17:12 | 79.35k
ILUSTRASI : Gerhana Bulan (Foto: Dokumen TIMES Indonesia)
ILUSTRASI : Gerhana Bulan (Foto: Dokumen TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Pusat Studi Astronomi (Pastron) menyiapkan upaya pengamatan fenomena astronomi Gerhana Bulan Total dan Supermoon. Selain itu menyiapkan sejumlah teleskop di Observatorium Kampus Utama UAD, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bantul, Yogyakarta.

Bulan Purnama pada 26 Mei 2021 atau 14 Syawal 1442 Hijriah memang merupakan purnama istimewa. Hal ini dikarenakan akan terjadi dua fenomena astronomi dalam satu malam. Peristiwa pertama adalah terjadinya Gerhana Bulan Total, dan yang kedua adalah fenomena Supermoon.

Kedua fenomena alam ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia tanpa bantuan alat bantu optik semacam teleskop.

"Observatorium UAD juga akan bergabung dengan observasi secara nasional yang dikoordinasi oleh Planetarium dan Observatorium Jakarta. Tayangan streaming observasi dapat disaksikan di YouTube," jelas Yudhiakto Pramudya, Ph.D. Kepala Pastron UAD melalui siaran pers yang diterima TIMES Indonesia, Selasa (25/5/2021)

Selain pengamatan gerhana dan Supermoon, UAD juga mengadakan shalat gerhana dan diskusi lmiah di Masjid Islamic Center UAD. Kegiatan ini bekerja sama dengan Majelis Tarjih dan Tajdid Pengurus Pusat Muhammadiyah, Pusat Tarjih Takmir Masjid Islamic Center UAD, dan Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD.

Ia menambahkan, pengamatan gerhana bulan total di Indonesia bagian barat dimulai pada pukul 15.47 WIB dan akan berakhir pada pukul 20.52 WIB. Puncak gerhana bulan total diperkirakan terjadi mulai pukul 18.11 WIB.

Menurutnya peristiwa kedua yang patut ditunggu yaitu peristiwa Bulan berada pada posisi paling dekat dengan Bumi. Bidang edar Bulan mengelilingi Bumi berbentuk lonjong. Oleh karena itu, ada kalanya Bulan berada di jarak terdekat atau disebut perigee dan ada kalanya berada di jarak terjauh atau apogee.

"Bulan akan terlihat relatif lebih besar daripada Bulan Purnama biasanya. Orang sering menyebutnya sebagai Supermoon. Posisi perigee dan Gerhana Bulan Total berselang beberapa jam sehingga menjadi fenomena alam yang menarik untuk diamati," papar Yudhiakto yang juga dosen Pendidikan Fisika UAD Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES