Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Menghiasi Perayaan Idul Fitri Ditengah Pandemi

Selasa, 25 Mei 2021 - 11:25 | 34.98k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Pada tahun ini pemerintah Indonesia dengan sangat mewanti-wanti akan keadaan sosial, budaya, ekonomi. Mereka disibukkan dengan urusan kesehatan dan pertumbuhan ekonomi yang sekarang ini bisa dikatakan menurun. Sama dengan tahun sebelumnya, adanya pandemi ini masyarakaat Indonesia tidak bisa berbuat banyak. Manusia hanya bisa berdoa, meningkatkan spiritualitas pada yang Kuasa terlebih mengharapkan ampunan diri ini dan pererat solidaritas antar umat dan bangsa.

Ciri khas dari idul fitri yakni mudik. Istilah mudik ini artinya pulang ke halaman rumah dan kedepannya bisa balik ke kota rantaunya. Kebiasan mudik ini hanya ada di Indonesia saja, kalo tidak mudik rasanya belum Lebaran. Penganggapan khalayak ramai seperti itu.  Diluar negeri pun tidak ada kata mudik mungkin hanya beberapa negara saja yang kenal dengan istilah mudik. Untuk sekarang ini, dikeluarknya aturan larangan mudik. Diadakannya penyekatan (pembatasan) kendaraan yang keluar masuk antar kota. Bisa kita rasakan jika lebaran tidak mudik, kerinduan antara anak dan orang tua sangat mendalam.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Larangan yang kedua, kita tidak bisa bersilahturahmi pada saudara kita yang jauh. Bersalam saja tidak boleh apalagi berkunjung dirumah. Keterbatasan ini yang sangat menyedihkan. Saudara yang lama tak jumpa, hanya bisa mengucapkan salam jauh dari ujung sana. Memang bertemu dengan saudara jauh, kawan jauh dari perantauan memiliki makna sangat besar dalam konteks sosial dan kemanusiaan. Serta menjadi bobot yang tinggi. 

Dari Menteri Agama (Yaqut Cholil Qoumas) mengatakan “Takbiran hari raya Idul Fitri dilaksanakan secara terbatas, maksimal 10% dari kapasitas masjid dan mushalla, dengan memperhatikan standar protokol kesehatan Covid-19 secara ketar, seperti menggunkan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan”. Bisa disimpulkan bahwa pelaksanaan sholat Ied sebagian besar dilakukan dirumah, mengingat hanya 10% dari kapasitas masjid.

Bagaimana pelaksanaan Idul Fitri pada masa pandemi ini? Tidak semeriah pada tahun-tahun sebelumnya, pandemi yang dialami oleh belahan dunia membuat aktivitas dalam perayaan idul fitri ini terbatas dan hampir tidak ada. Sejak dikeluarkannya  peraturan dari Kementerian Agama Republik Indonesia bahwa penyelenggaraan sholat idul fitri (sholat Ied) dilakukan didalam rumah. Bisa dikatakan jika pelakasanaan sholat Ied ini hanya dilakukan hanya dengan beberapa orang saja (bila sholat ied dirumah). Terkhusus pada kota Madya, peraturan seperti ini memang dilaksanakan. Sebagian besar orang merasakan jika sholat seperti itu akan terasa kurang, terlebih lagi jamaahnya hanya sedikit.  Bergeser lagi dikehidupan yang ada di Kabupatan atau desa yang jauh dari keramaian dan sangat minim penyebaran virus, mereka tetap menyelenggarakan sholat Idul Fitri di masjid. Dengan begitu mereka tetap mematuhi protokol kesehatan. Pelaksanaan sholat begitu khidmat, penuh rasa haru dan kebahagiaan.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Firman Allah pada surah Al-Araf ayat 199 berbunyi “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh”. Pada ayat Al-Araf diatas berisi penjelasan mengenai perinatah ornaguntuk bertutur kata yang baik dan perbuatan yang indah. Abaikan orang-orang yang bodoh, janganlah membalasa kebodohan dengan tindakan tercela. Siapapun yang menyakitimu jangan kamu balas dengan menyakitinya.

Berbiacara mengenai silahturahmi dalam keadaan pandemi ini bisa saja kita beranjangsana kerumah tetangga kita. Keliling dari satu rumah kerumah yang lain. Dari kegiatan tersebut, kita sebagai makhluk sosial dapat lebih mengenal lingkungan kita. Ditambah lagi bisa menjalin persaudaraan yang baik dengan tetangga kita. Dilanjut lagi, berkunjung dirumah saudara yang terdekat atau kerumah kawan terdekat. Untuk saudar kita yang jauh, kita bisa bersilaturahmi secra online. Mmemanfaatkan teknologi yang ada di zaman sekarang ini. Memamng benar, idul fitri terasa sangat kurang tanpa saling maaf-memaafkan. Meskipun saudara (sanak famili/ kawan) jauh disana, silahtaurahmi tetap berjalan lancar. Lebaran dengan kesedehanaan yang bisa dilakukan dalam keadaan pandemi ini. Karena pastinya, kita akan bersikap bijak dilebaran tahun ini dengan sikap berhemat. Tidak berkunjung pada wisata, menahan untuk tidak mudik ataupun tour  lainnya terlebih lagi megurangi sifat konsumtif yang tinggi dan biasanya terjadi pada  hari raya idul fitri.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Idul fitri dalam pandemi ini tidak menyusutkan kita dalam berkomunikasi. Membangun komunikasi dalam pererat persaudaraan sebagai adat kebiasaan idul fitri. Solidaritas akan terbentuk dengan sendirinya karena adanya komunikasi. Pendekatan komunikasi ini dibangun dan dimulai karena adanya silahturahmi, berdialog ataupun gelar seni. Akuluturasi ialah proses penyatuan kultur. Bisa dibilang dalam lebaran ini kita dapat menghormati tradisi yang sudah ada, dan kita dapat menggunakannya adat tersebut karena kita berada dilingkungan mereka. Proses seperti ini memang sudah tidak asing lagi di perayaan hari raya idul fitri. Sudah sepantasnya kita orang Indonesia menghargai adat yang dibentuk oleh leluhur kita. Kita ambil positifnya, dan kita amalkan sesuai dengan ajaran agama kita. Filtrasi budaya yang baik akam membawa dampak yang lebih baik. Ditambah lagi dengan proses pemikiran kita daam menerima budaya tersebut. Dari situ pula makna komunikasi terbentuk dengan baik.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES