Kopi TIMES

Kesehatan Ditinjau dari Berbagai Aspek

Senin, 24 Mei 2021 - 15:09 | 54.76k
dr. V.H. Pratomo Dokter Umum RSI Unisma Malang.
dr. V.H. Pratomo Dokter Umum RSI Unisma Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Sehat adalah dambaan setiap insan yang paling utama, tanpa kesehatan yang prima apapun yang kita nikmati terasa tidak nikmat (lagi).

Sehat adalah “barang” terlalu mahal hal ini terasa apabila kita sudah jatuh sakit apalagi sakit yang menaun (kronik), misalnya gagal ginjal kronis, penyakit paru kronis, penyakit hati kronis, HIV AIDS, sakit gula (diabetes melitus) dll penyakit kronik dimana pada penyakit-penyakit tersebut membutuhkan biaya pengobatan yang tinggi dan jangka panjang.

Difinisi sehat vs bugar

Sehat adalah keadaan sehat secara fisik, mental, sosial dan spiritual secara menyeluruh bukan sekedar tidak adanya penyakit/ kecacatan. (WHO)

Bugar adalah kemampuan tubuh melakukan kegiatan sehari-hari dengan penuh energi dan semangat serta memiliki tenaga cadangan untuk melakukan pekerjaan berikutnya dengan baik tanpa kelelahan yang berarti.

Aspek-aspek kesehatan

1. Aspek fisik

Ø Cukup olah raga yang teratur dan terukur, pola hidup dan ritme yang teratur dan proposional:

kerja --> istirahat --> aktifitas tambahan diwaktu senggang / rekreasi --> berkumpul dengan keluarga dll

Ø Asupan nutrisi / gizi yang seimbang : empat sehat lima sempurna, hindari junk foods, tinggi lemak jenuh, tinggi kalori, fast foods.

Ø Hindari merokok, alkohol, narkoba, vapour dll

Ø Bagi yang beragama Islam jalanilah puasa-puasa sunnah  semaksimal mungkin (selain puasa wajib tentunya), perlu kita pahami bersama bahwa puasa sunnah yang paling dicintai Allah adalah puasa Nabi Daud as karena puasa nabi Daud berefek sangat baik bagi kesehatan jiwa dan raga

2. Aspek mental / sosial

Ø Senantiasa berfikir positif:

optimis, penuh semangat, merasa berbahagia ditengah - tengah masyarakat sosial, perluas dan pererat tali silaturohim, komunikasi yang baik, memiliki simpati dan empati kepada orang lain, suka menolong dan bekerja sama positif dikomunitas kerja dan lingkungan

Ø Stop berfikir negatif: cemas, takut, gelisah, kekhawatiran tanpa sebab yang jelas

Ø Hindari berbagai macam ketakutan-ketakutan yang absurd (yang tidak masuk akal), antara lain:

ü Claustro fobia yaitu ketakutan di tempat yang tertutup

ü Agora fobia yaitu ketakutan ditempat yang terbuka (ditanah lapang)

ü Xeno fobia yaitu ketakutan tetrhadap orang asing

ü Cemas berlebihan terhadap kesehatan diri sendiri, misal merasa sakit jantunga, merasa terkena covid padahal tidak, merasa terkena sihir/ santet dll

ü Paranoid : selalu curiga dan berburuk sangka terhadap orang lain

3. Aspek Ekonomi

Ø Berusaha mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang bersifat halal

Ø Pengelolahan ekonomi rumah tangga yang baik, pandai-pandai berhemat hindari kemubadziran dan konsumtif dengan membeli barang-barang yang tidak diperlukan, khusunya di era pandemi ini dimana situasi ekonomi global yang tidak menguntungkan, pengangguran, PHK, banyak perusahaan yang tutup.

4. Aspek Spiritual

Melaksanakan peribadatan sesuai dengan keyakinan dan agama masing-masing, pererat hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, patuhi dan jalankan perintah-perintah Nya dan jauhi larangan -larangan Nya

Hargai dan hormati keyakinan orang lain yang berbeda dengan keyakinan kita.

Demikian sekilas pandangan terhadap aspek-aspek yang menunjang kesehatan.

Hal-hal diatas adalah situasi yang (sangat) ideal, rasa-rasanya agak sulit untuk mencapai secara keseluruhan hal-hal ideal diatas, setidaknya kita berusaha menuju kesana.

Mudah-mudahan risalah yang singkat ini ada guna dan manfaatnya bagi kita semua. 

dr. V.H. Pratomo, Dokter Umum RSI Unisma Malang.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES