Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Kajian Islam Dalam Perspektif Historis dan Kultural

Minggu, 23 Mei 2021 - 10:05 | 122.78k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Secara harfiah, kata historis berasal dari bahasa inggris, history, yang artinya sejarah atau peristiwa yang terjadi di masa lalu. Adapun kata kultural juga dari bahasa inggris, cultural, yang artinya kebudayaan. Islam historis dan kultural antara lain diperkenalkan oleh M. Amin Abdullah dalam bukunya Studi Agama Normativitas Atau Historisitas. Islam historis dan kultural adalah islam yang ditelaah lewat berbagai sudut pendekatan keilmuan sosial keagamaan yang bersifat multi- dan inter-disipliner, baik lewat pendekatan historis, filosofis, psikologis, sosiologis, kultural, maupun antropologis.

INFORMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU KUNJUNGI www.pmb.unisma.ac.id

Dengan kata lain kamar Islam historis dan kultural adalah Islam yang membumi atau Islam yang dipahami, dihayati dan diamalkan oleh masyarakat, yang di dalamnya sudah masuk berbagai unsur atau pengaruh yang bukan berasal dari Islam terkait dengan demikian, dalam praktiknya Islam historis dan kultural ini bisa berbeda dengan Islam normatif sebagaimana terdapat di dalam al-Quran dan al-Sunnah.

Dalam Islam historis dan kultural adanya perbedaan dalam dalam penghayatan dan pengamalan ajaran Islam harus dihargai sebagai hasil kreativitas dan inovasi manusia dalam rangka memahami pesan ajaran Islam. Namun demikian, perbedaan yang dapat ditoleransi tersebut sebatas perbedaan yang bukan wilayah yang prinsip seperti aqidah, ibadah, dan akhlak.

Perbedaan tersebut hanya pada wilayah teknis dan ijtihad diah titik misalnya kemajuan islam tentang wajib menutup aurat yang dapat diterjemahkan dalam sejarah dan budaya dalam bentuk keanekaragaman busana muslim yang menutup aurat.

Keadilan Islam historis dan kultural ini diperlukan untuk menyadarkan umat Islam tentang perlunya menghargai warisan sejarah dan budaya masa lalu, dan menggunakannya sebagai paham inspirasi untuk membangun sejarah dan budaya masa depan yang lebih gemilang.

Melalui Islam historis dan kultural ini, memungkinkan Islam dapat beradaptasi, berkolaborasi dan diterima oleh keragaman sejarah dan budaya masyarakat titik dengan demikian Islam akan terasa lebih dekat, fleksibel akomodatif dan ramah dengan lingkungan sosial budaya. ***

INFORMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU KUNJUNGI www.pmb.unisma.ac.id

*)Penulis: Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES