Peristiwa Internasional

Gunung Berapi Nyiragongo Erupsi, Lava Mengalir Melahap Perumahan

Minggu, 23 Mei 2021 - 16:12 | 49.36k
Langit menjadi merah karena semburan lava, sementara ribuan penduduk meninggalkan rumahnya dan lava melahap perumahan penduduk. (FOTO:BBC/EPA/Getty Image/Reuters)
Langit menjadi merah karena semburan lava, sementara ribuan penduduk meninggalkan rumahnya dan lava melahap perumahan penduduk. (FOTO:BBC/EPA/Getty Image/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gunung berapi Nyiragongo yang terletak di 10 km (enam mil) dari Goma di wilayah Republik Demokratik Kongo, Sabtu (22/5/2021) malam waktu setempat, erupsi.

Lava cair menyembur cukup tinggi ke langit malam dan membentuk awan merah tebal di atas Kota Goma yang berpenduduk 2 juta jiwa itu.

nyiragongo b

Begitu tingginya semburan lava cair ke udara, menyebabkan jatuhnya cukup jauh.

Bahkan dilaporkan aliran lava itu mencapai bandara.

Namun kabar terakhir sudah berhenti.

Dilansir BBC, gunung berapi ini terakhir meletus pada tahun 2002 lalu yang membuat 250 orang meningg dunia dan 120.000 kehilangan tempat tinggal.

Hingga Minggu dini hari, banyak penduduk melintasi perbatasan terdekat Rwanda, sementara yang lain pergi ke tempat yang lebih tinggi di sebelah barat kota.

Massa terlihat membawa kasur dan barang-barang lainnya, melarikan diri bahkan sebelum pengumuman pemerintah, yang datang beberapa jam setelah letusan dimulai.

Otoritas Rwanda mengatakan sekitar 3.000 orang secara resmi telah menyeberang dari Goma.

Media pemerintah negara mengatakan mereka akan ditampung di sekolah dan tempat ibadah.

Salah seorang warga Goma, Richard Bahati, mengatakan sedang berada di rumahnya saat mendengar teriakan.

"Saya keluar dan melihat langit merah. Saya sangat khawatir, sangat khawatir. Saya mengalami masalah dengan gunung berapi ini pada tahun 2002. Gunung berapi tersebut menghancurkan semua rumah dan harta benda kami. Itulah mengapa saya takut lagi kali ini," ujarnya.

"Semua orang takut, orang-orang melarikan diri. Kami benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan," kata pria setempat Zacharie Paluku kepada kantor berita Associated Press.

Listrik padam di wilayah yang luas, dan satu jalan raya yang menghubungkan Goma dengan kota Beni dilalap lahar. 

Ada juga laporan gempa bumi.

"Ada bau belerang. Di kejauhan anda bisa melihat api raksasa keluar dari gunung," kata Carine Mbala, salah satu warga kepada kantor berita AFP.

Seorang pejabat dari Taman Nasional Virunga, tempat gunung berapi itu berada, mengatakan dalam sebuah catatan kepada staf bahwa letusan itu serupa dengan yang terjadi pada 2002 dan bahwa setiap orang di dekat bandara harus mengungsi tanpa penundaan.

Orang-orang telah dinasehati untuk tetap tenang, tetapi beberapa mengeluhkan kurangnya informasi dari pihak berwenang di tengah akun-akun yang saling bertentangan yang beredar di media sosial.

Menteri Komunikasi, Patrick Muyay mengatakan di Twitter bahwa pemerintah sedang membahas tindakan mendesak setelah perdana menteri mengadakan pertemuan darurat di ibu kota, Kinshasa.

Dalam pembaruan selanjutnya, Muyay mengatakan intensitas aliran lahar telah melambat dan penilaian situasi kemanusiaan sedang berlangsung.

nyiragongo c

Misi penjaga perdamaian PBB di negara itu, Monusco, mengatakan sedang melakukan penerbangan pengintaian di atas kota itu.

Gunung Nyiragongo adalah salah satu gunung berapi yang sangat aktif di dunia tetapi ada kekhawatiran bahwa aktivitasnya tidak diamati dengan baik oleh Goma Volcano Observatory, sejak Bank Dunia memotong dana di tengah tuduhan korupsi.

Dalam laporannya pada 10 Mei lalu, pihak observatorium memperingatkan bahwa aktivitas seismik di Nyiragongo mengalami peningkatan.

Tahun lalu, Direktur Observatorium, Katcho Karume mengatakan kepada Science in Action BBC World Service bahwa danau lava gunung berapi terisi dengan cepat meningkatkan kemungkinan letusan dalam beberapa tahun mendatang. 

Namun dia juga mengingatkan bahwa gempa bumi bisa memicu bencana lebih awal.

Letusan gunung berapi Nyiragongo yang terletak di Goma, Republik Demokratik Kongo itu paling mematikan terjadi pada tahun 1977, ketika  itu lebih dari 600 orang meninggal dunia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES