Kematian Yuan Longping Juga Kesedihan FAO dan Dunia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kematian Yuang Longping, Bapak Padi Hibrida Dunia, juga menjadi kesedihan bagi Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) dan dunia.

Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO),

Qu Dongyu, Sabtu mengungkapkan kesedihannya atas kematian Yuan Longping, "Bapak Beras Hibrida" Tiongkok.

"Sangat sedih atas kematian Prof Yuan Longping, guru terkasih. Dia mengabdikan hidupnya untuk penelitian padi hibrida, membantu miliaran orang mencapai ketahanan pangan," tulis Qu di akun Twitter-nya.

"Kamu adalah Inspirasiku. Semoga kamu beristirahat dengan tenang," tambah Qu seperti dilansir Global Times.

Yuan Longping yang mengembangkan benih padi hibrida pertama yang secara substansial meningkatkan produksi dan menyelamatkan orang dari kelaparan, meninggal karena gagal organ pada usia 91 tahun pada hari Sabtu.

Dia meninggal pada sore hari di sebuah rumah sakit di Changsha, ibu kota Provinsi Hunan, Tiongkok Tengah.

Penghargaan telah mengalir untuk ilmuwan beras terkemuka di seluruh negeri setelah pengumuman kematiannya.

Beberapa media Eropa juga memberitakan kematian Yuan.

Kantor berita internasional Spanyol EFE mengatakan bahwa "ahli agronomi dianggap pahlawan di negara Asia karena tanaman padi hibrida pertamanya."

Yuang Longping membantu Tiongkok membuat keajaiban besar dengan dedikasinya seumur hidup untuk mengurangi kelaparan - memberi makan hampir seperlima populasi dunia dengan kurang dari 9 persen dari total lahan subur dunia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement