Peristiwa Internasional

Otoritas Militer Myanmar Menskors 125.900 Guru

Minggu, 23 Mei 2021 - 13:18 | 28.68k
Seorang guru dari Yangon University of Education memegang tanda dengan pita merah saat mengikuti demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar.(FOTO: Reuters)
Seorang guru dari Yangon University of Education memegang tanda dengan pita merah saat mengikuti demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar.(FOTO: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Federasi Guru Myanmar menyatakan lebih dari 125.000 guru sekolah di Myanmar diskors oleh otoritas militer Myanmar karena bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil dan menentang kudeta militer.

Dilansir Reuters, penangguhan telah terjadi beberapa hari sebelum dimulainya tahun ajaran baru, yang diboikot oleh beberapa guru dan orang tua sebagai bagian dari kampanye yang telah melumpuhkan negara itu sejak kudeta mempersingkat satu dekade reformasi demokrasi.

"Sebanyak 125.900 guru sekolah telah diskors hingga Sabtu," kata pejabat federasi guru yang menolak menyebutkan namanya karena takut akan pembalasan. Dia sendiri juga sudah ada dalam daftar buronan junta dengan tuduhan menghasut ketidakpuasan.

Seorang guru dari Yangon University of Education memegang tanda dengan pita merah saat mengikuti demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar.(FOTO:Reuters)

Myanmar memiliki 430.000 guru sekolah menurut data terbaru, dari dua tahun lalu.

"Ini hanya pernyataan untuk mengancam orang agar kembali bekerja. Jika mereka benar-benar memecat orang sebanyak ini, seluruh sistem akan berhenti," kata pejabat yang juga seorang guru itu. Dia mengatakan dia telah diberitahu bahwa tuduhan yang dia hadapi akan dibatalkan jika dia kembali.

Reuters tidak dapat menghubungi juru bicara junta atau kementerian pendidikan untuk memberikan komentar. Surat kabar Global New Light of Myanmar yang dikelola pemerintah meminta para guru dan siswa untuk kembali ke sekolah untuk memulai kembali sistem pendidikan.

Gangguan di sekolah menggemakan bahwa di sektor kesehatan dan di seluruh pemerintahan dan bisnis swasta sejak negara Asia Tenggara itu dilanda kekacauan oleh kudeta dan penangkapan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Selain menskors 125 ribu lebih guru, junta militer Myanmar juga menskors sekitar 19.500 staf universitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES