Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Sarana

Minggu, 23 Mei 2021 - 08:51 | 62.07k
Noor Shodiq Askandar.
Noor Shodiq Askandar.

TIMESINDONESIA, MALANG – Sahabat ngopi pagi, semua dalam hidup ini memerlukan sarana saat melakukan sesuatu. Alat transportasi dipakai sebagai sarana untuk bepergian. Baju dipakai sebagai sarana untuk menutupi aurat agar tidak kelihatan orang yang bukan muhrim atau agar ibadahnya sesuai dengan ketentuan agama. Obat adalah ihtiyar dan sarana agar segera sehat sesuai dengan kehendak Allah swt, dan sebagainya.

Begitu juga yang didawuhkan KH Zuhri Zaini Pengasuh pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo saat bertemu dengan para alumni se Madura. Para ulama dahulu menjadikan usaha perdagangan sebagai sarana berdakwah Islam. Begitu juga masuknya Islam di Indonesia pertama kali melalui para saudagar yang masuk di Kutai saat melakukan muhibah dagang internasional. Di Indonesia sendiri, pada zaman dahulu para ulama melakukan perjalanan untuk berdakwah dengan bersilaturrahmi dan berdagang. Bahkan terkadang dagangannya tidak seberapa, dibanding perjalanannya yang sangat jauh. Kenapa demikian ? karena bagi para ulama’ berdagang itu dianggap sebagai sarana saja untuk dapat berdakwah di berbagai daerah dengan pendekatan langsung yang sesuai.

Oleh karena itu bagi para generasi Islam, saat akan memulai atau saat menjalankan usaha, memperhatikan hal hal berikut. Pertama, niatkan usaha yang dijalankan sebagai upaya untuk mendapatkan bekal ibadah agar apa yang dilakukan juga menjadi bagian dari ibadah itu sendiri. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah saw yang menyatakan bahwa segala sesuatu itu akan sangat bergantung pada niatnya (innamal a’malu binniat). Dengan penghasilan yang cukup, ummat diharapkan lebih tenang dan lebih baik dalam beribadah kepada Allah swt.

Kedua, usaha juga menjadi bagian dari upaya menghindari kemiskinan dan kefakiran. Setiap manusia harus berusaha agar kehidupannya menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Apalagi setiap ummat Islam akan diingatkan bahwa kefakiran itu akan bisa mendekatkan ummat manusia pada kekufuran. Sesuatu yang harus dihindari oleh setiap ummat manusia jika ingin selamat di dunia dan di akhirat kelak.

Ketiga, usaha itu adalah sarana untuk memudahkan silaturrahmi dan berdakwah. Melalui bisnis biasanya akan lebih mudah masuk ke berbagai kalangan masyarakat. Melalui pendekatan silaturrahmi dan bisnis pula, berdakwah bisa dilakukan dengan lebih humanis, sehingga lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan masyarakat. “Ekonomi memang bukan inti ibadah, tetapi menjadi penopang / sarana pendukung suksesnya ibadah, Ibadah menjadi tidak tenang, kalau ekonomi belum stabil” begitu yang disampaikan kyai Zuhri.

Selanjutnya beliau juga mengutip sebuah kaidah ushul fiqh “suatu kewajiban tidak akan sempurna dijalankan, kecuali dengan adanya sarana, maka hukumnya sarana tersebut menjadi wajib”. Oleh karena itu jangan menjadikan usaha hanya untuk mendapatkan keuntungan untuk menumpuk kekayaan saja, akan tetapi jadikan sarana untuk menngkatkan kualitas ibadah dan berdakwah. Bagaimana denga sahabat ngopi pagi semua ???

*) Oleh : Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

 

___________

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES