Kesehatan

Pohon Hanjuang, Alternatif Obat Tradisional Warga Perkampungan Pangandaran

Jumat, 21 Mei 2021 - 17:08 | 101.44k
Warman saat merawat tanaman pohon hanjuang di depan rumah miliknya (Foto: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Warman saat merawat tanaman pohon hanjuang di depan rumah miliknya (Foto: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PANGANDARANPohon Hanjuang di mata masyarakat Sunda khususnya di perkampungan Kabupaten Pangandaran memiliki fungsi penting sebagai alternatif pengobatan penyakit.

Selain memiliki khasiat, pohon Hanjuang biasanya dijadikan tanaman hias yang dinilai istimewa karena tercatat dalam sejarah sebagai simbol kekuatan dari bencana di masyarakat perkampungan.

Warman (28) warga Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran mengatakan, pada umumnya pohon Hanjuang dijadikan oleh masyarakat sebagai tanda batas sawah dan kebun hingga pagar rumah.

Warman saat merawat tanaman pohon a

"Jika ada tanaman pohon hanjunag yang berjejer rapi itu salah satu tanda pemisah kepemilikan lahan," kata Warman, Jumat (21/5/2021).

Masyarakat zaman dulu juga memiliki kepercayaan pohon Hanjuang sebagai tanaman berkekuatan magis yang bisa menangkal berbagai penyakit dan tolak bala. "Tanaman hanjuang juga secara tradisional bisa menyembuhkan penyakit TBC paru, asma, diare dan sakit kepala," tambah Warman.

Untuk membuat racikan secara tradisional dari tanaman Hanjuang, cukup dengan cara meminum daun yang sudah dikeringkan lalu direbus. "Berbagai referensi yang didapat, pohon hanjuang sudah lama ada dan biasa dijadikan simbol oleh masyarakat zaman dahulu," terangnya.

Pada naskah kuno Sunda Sang Hyang Sasana abad ke 16 diterangkan, bencana yang sering terjadi di antaranya, kebakaran, puso atau gagal panen, munculnya berbagai penyakit, kekeringan, tanaman tidak berbuah dan hewan ternak mengalami kematian.

"Untuk menagkal bencana tersebut biasanya masyarakat di perkampungan Pangandaran menanam pohon Hanjuang karena dinilai memiliki kekuatan magis sebagai penangkal bencana," jelasnya.

Pada sejarah lain juga pohon Hanjuang dijadikan sebagai ciri atau alamat kemenangan dalam peperangan. Hal itu terjadi pada tahun 1578-1610 di Kerajaan Sumedanglarang yang saat ini menjadi Kota Sumedang.

"Selain itu, dalam wangsit Siliwangi juga tertera, kalimat (ditihangan ku hanjuang) dalam kalimat tersebut menunjukan pada tiang sebuah bangunan yang berfungsi sebagai penyangga bagian atas bangunan agar kuat dan tidak roboh," pungkas warga Kabupaten Pangandaran ini terkait sejarah pohon hanjuang(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES