Kopi TIMES

Pemurah yang Pelit

Jumat, 21 Mei 2021 - 17:00 | 59.15k
Faizal Alfa, Direktur PT Fortuna IMarks Trans
Faizal Alfa, Direktur PT Fortuna IMarks Trans

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sarapan Pecel hari itu di Pecel Bu Siti, di kawasan Permata Jingga di Kota Malang. Tandem duet sarapannya adalah Sam Indra. Beliau adalah perintis usaha Taman Jajan Al Fatih, yang konsepnya adalah PUJASERA (Pusat Jajan Serba Ada) dengan menggandeng mitra mitra pengisi stand. Konsepnya menarik, dengan menyediakan tempat bermain anak di lokasi. Jelas, segmen keluarga adalah spesifik yang dibidik.

Sam Indra yang wajahnya mirip dan ala ala Kang Dewa Eka Prayoga ini perlu diskusi tipis-tipis dengan Saya, karena Beliau baru beli modul Saya Laris Manis Tanjung Kimpul, Kuliner Online Laris Duit Ngumpul, tapi maunya serah terima langsung, tidak mau dikirim pakai kurir, makanya, prosesi sarapan pecel, kemudian jadi pilihan serah terima barang hasil transaksi.

Sambil nyemil mendol, ternyata diskusi mengarah ke salah satu merek kuliner yang dilahirkan oleh Sam Indra akibat dampak pandemi corona. Namanya adalah Ayam dan Bebek Sedulur. Saya nyeletuk nyerocos tentang fenomena yang Saya amati dari pola-pola yang ditempuh oleh merek baru saat mulai menunjukkan eksistensi. Saya merangkumnya dalam sebaris kalimat : "Pemurah Yang Pelit"

Spontan, Sam Indra menunjukkan raut terkejut, dan tanya balik : "Opo Iku Sam?"

Kalau mau dicermati, ini adalah situasi umum yang jamak ditemui. Saya pernah share di akun Instagram @alfafaizal. Situasi ini terjadi di usaha Anda, terjadi di usaha Mereka, terjadi di usaha Saya. Kita ini terlalu royal pada prospek konsumen baru, tapi teramat pelit pada konsumen yang sudah ada dan sudah beli selama ini. Ayo, coba diingat ingat, iya apa iya?

Kalau ditanya, ada program apa sebagai upaya untuk menarik dan memikat prospek konsumen baru? Nampaknya Kita akan sigap cepat melesat menjawab, dan punya satu, dua, tiga program yang sudah disiapkan atau dirancang untuk dilaksanakan. Ada program produk gratis, ada diskon, ada bonus, ada suvenir, ada hadiah, lengkap Kita punya rencana. Perlu dana nggak untuk mewujudkan itu? Dengan mantap Kita jawab bahwa anggaran sudah dialokasikan. Royal! Pemurah pada para calon konsumen yang mau digaet, antusias!

Tapi, kalau bicara, ada program apa untuk konsumen yang sudah beli? Mendadak sepi, tiba tiba hening, Kita bingung seketika, dan suara di dalam kepala Kita seolah berkata "Iya ya, kok nggak merancang program untuk para konsumen yang ada?" Apakah karena mereka sudah beli? Sudah dalam wilayah Kita, sudah berhasil digaet, toh sudah beli, jadi tidak perlu penanganan macem-macem, sudah terpegang tangan.

Playboy! Iya nggak, terwakili kelakuannya ya? Jadi saat belum dapat, mengejar dengan giat. Giliran sudah dapat, diabaikan dengan sangat cepat. Kenapa begitu? Toh, bisa cari yang lain lagi, kan sudah tau caranya, tinggal mengulangi prosesi. Sebuah pola kelakuan yang seolah lumrah, dan jika tidak mawas diri, akan dilakukan secara berkelanjutan, tanpa kesadaran atas kesalahan.

Kita sibuk memikat, lupa mengikat. Kita sibuk menambah konsumen baru dengan cepat, tapi tidak ada upaya serius untuk merawat. Perumpamaannya seperti mengisi tandon yang kondisinya bocor. Dari atas ada pipa pengisi, tapi di bagian bawah tandon ada lubang yang membuat air terhambur tanpa henti. Diisi sepuluh liter, bocornya sepuluh liter juga. Sibuk pengisian, tanpa sadar sebenarnya tidak terjadi pertumbuhan, karena tetap impas terus angkanya, ketambahan konsumen baru berapa, tapi konsumen lama berangsur hilang juga entah kemana.

Padahal, kalau direnungkan, yang menghidupi perusahaan selama ini, konsumen yang sudah beli, atau, prospek yang masih di luar, menggoda hati? Tentu konsumen yang sudah beli kan? Tapi, apa program yang Kita pikirkan untuk sayang sayangin mereka? Betah betahin mereka? Bikin balik lagi, balik sering, dan ajak ajak yang sejenis mereka? Artinya, cari yang baru penting, merawat yang ada juga penting, menjadi pemurah yang tepat sasaran yah.

***

*) Oleh: Faizal Alfa, Direktur PT Fortuna IMarks Trans

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
Tulisan ini ditulis oleh Faizal Alfa konsultan pemasaran sejak 2008 dan Saat ini menjabat sebagai Direktur PT Fortuna IMarks Trans

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES