Peristiwa Daerah

Update Klaster Perumahan Kota Malang, Total 22 Warga Positif Covid-19

Kamis, 20 Mei 2021 - 12:18 | 27.84k
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif saat ditemui di Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau, Tlogomas, Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif saat ditemui di Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau, Tlogomas, Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGKlaster Covid-19 perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau, Tlogomas, Kota Malang, Jawa Timur saat ini telah bertambah satu warga positif dengan total 22 warga positif Covid-19. Penambahan tersebut, diketahui dari hasil Swab Antigen masal yang dilakukan pada Senin (17/5/2021) lalu kepada sekitar 74 warga perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau.

Sebelumnya, dari klaster awal sekitar ada 18 warga yang dinyatakan positif Covid-19, akhirnya setelah dilakukan Swab Antigen bertambah 3 sementara dan setelah dilakukan Swab Antigen secara menyeluruh, bertambah lagi satu warganya.

"Ada 4 (dinyatakan positif dari 74 warga yang di Swab Antigen). Jadi semuanya ada 22 sekarang," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif, Kamis (20/5/2021).

Selain bertambahnya warga yang positif Covid-19, dari dua keluarga yang menjalankan isolasi mandiri, saat ini kata Husnul, tinggal satu keluarga saja yang masih menjalankan isolasi mandiri di perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau.

"Rencana dipindahkan ya, tinggal satu keluarga saja. Itu suami istri serumah. Kita masih lakukan edukasi untuk bisa di evakuasi ke RS rujukan," ungkapnya.

Husnul menjelaskan, dari 22 warga yang positif Covid-19 telah dilakukan penanganan di beberapa Rumah Sakit (RS) rujukan untuk penanganan lebih baik.

"Kita ngitungnya jiwa ya. Yang di RSSA satu, kemudian RS UMM satu, RSUB tiga yang PCRnya positif, kemudian yang lain itu ada di RS Lapangan Idjen Boulevard dan ditambah kemarin ada yang bergerak lagi ke RSUB juga," jelasnya.

Untuk satu keluarga yang masih melakukan isolasi mandiri, lanjut Husnul, posisi rumah warga tersebut masih terbilang representatif (rawan penyebaran). 

"Kalau rumahnya masih (representatif). Tapi ada kekhawatiran potensi-potensi lain untuk penyebaran kontaknya. Misalnya interaksi dengan warga yang lain atau mungkin interaksi dengan warga diluar perumahan," katanya.

Sementara itu, untuk kelanjutan warga yang telah di tes Swab Antigen, kata Husnul, masih menunggu progres klinis untuk dilakukan tes PCR atau tidak.

"Nanti tergantung progres klinisnya. Kalau memang nanti ada yang sebelumnya tidak bergejala, kemudian bergejalan atau mungkin saja bergejala berat, akan kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya mengenai perkembangan penanganan klaster perumahan di Kota Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES